SEKALI ini ada vokalis di DPRD dapat hadiah -- kayak pemilihan Bintang Radio saja -- yaitu di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Inilah gaya Bupati Arifin Ilyas menjabarkan era keterbukaan. Ketika berlangsung rapat paripurna membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, belum lama ini, semua fraksi melontarkan kritik meski akhirnya aklamasi setuju. "Pada saat itulah secara spontan saya punya pikiran memberi penghargaan kepada fraksi yang memberi saran, masukan, dan kritik terhadap saya," tuturnya kepada Heddy Lugito dari TEMPO. Fraksi PDI juara. Hadiahnya, uang Rp 500 ribu, lalu Fraksi Karya Pembangunan Rp 300 ribu, Fraksi ABRI Rp 200 ribu. Fraksi Persatuan Pembangunan Rp 150 ribu. "Itu uang bukan dari pos anggaran mana pun juga, tapi dari pribadi saya" kata Arifin. Keunggulan F-PDI, menurut Arifin, diamatinya bertahun-tahun. "Saran dan kritiknya bagus," katanya. "Dari segi isi, kritik, dan masukan semua fraksi sama bagusnya. Tapi naskah PDI dijilid rapi, dan diketik dengan komputer. Dari fraksi lain cuma pakai mesin ketik biasa," kata Arifin yang empat tahun jadi bupati di sana. Apa komentar anggota dewan terhormat? Menurut Drs. Djayeng Soegito, Wakil Ketua DPRD Sleman dari Golkar, lebih baik penghargaan diberikan dalam bentuk lain. "Kalau uang kok kesannya terlalu materialistis," kata Djayeng. Cuma, sebegitu jauh belum ada yang keberatan mutu tulisan mesin ketik layak kalah dari tulisan dengan komputer. Dan bagaimana jika nanti ada yang menulis pakai pena emas bertatah berlian?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini