Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 250 orang mengikuti kegiatan hapus tato gratis di halaman Masjid Cut Meutia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu siang, 27 Januari 2018. Agama menjadi alasan sejumlah peserta mau menghapus seni rajah tubuh itu dari badannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bachtiar, 54 tahun, asal Tangerang, mengaku punya tiga tato di tubuhnya. Satu tato bergambar bajak laut di lengan kiri, serta dua tato bergambar macan dan orang di dadanya. Tato itu dibuat pada 1990-an. "Dulu ikut-ikutan aja, kan masih muda," kata pria beranak tiga itu, di halaman Masjid Cut Meutia, Sabtu, 27 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bachtiar mengatakan ingin menghapus tato karena sedang memperdalam agama. “Tato haram, saya juga akan berangkat umrah tahun ini,” ujarnya. Dia menyebut dorongan menghapus tato berdasarkan informasi anak bungsunya.
Si bungsu, kata Bachtiar, menilai sudah tak pantas orang setua dirinya memiliki tato. "Udah tua, Pak, hapus kek," katanya, menirukan ucapan si bungsu. Bachtiar dapat giliran menghapus tato sekitar pukul 13.00 WIB.
Di dalam tenda yang didirikan di halaman masjid, tato Bachtiar dihapus menggunakan mesin berteknologi laser. Proses penghapusan butuh waktu sekitar 20 menit. Proses menghapus tato meninggalkan hasil melepuh di atas kulit yang dilaser.
Bachtiar mengaku menghapus tato lebih sakit daripada saat membuatnya. "Waktu bikinnya kan saya enggak sadar, jadi enggak sakit," tuturnya.
Senada dengan Bachtiar, Andre, 19 tahun, ingin menghapus tato dari tubuhnya karena alasan agama. Punya tato sejak SMA, dia mengaku menyesal membuat tato. "Mumpung sekarang ada yang gratis," ujarnya.
Penyelenggara hapus tato gratis mengatakan acara ini berlangsung hingga Ahad, 28 Januari 2018. "Hari ini ada 120 orang peserta, besok ada 130 orang. Yang mendaftar sebenarnya sampai 1.100 orang," kata humas penyelenggara hapus tato, Neneng Fitri Fitriyah, di lokasi kegiatan.
Neneng mengatakan ada sejumlah syarat bagi peserta yang ingin menghapus tato. Di antaranya calon peserta harus berusia di atas 18 tahun. Peserta juga harus melampirkan surat cek kesehatan yang menyatakan peserta bebas penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan hepatitis B.
Selain itu, peserta hapus tato harus dinyatakan bebas dari penyakit gangguan pernapasan, gangguan ginjal, hipertensi, dan tekanan darah rendah. "Itu untuk mencegah penularan dan menjaga kondisi peserta," kata Neneng.