Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) Indonesia melakukan perkemahan di antara gunungan sampah Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipeucang milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Mereka menguak kondisi TPA yang sudah tidak lagi layak itu untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019 pada Kamis, 21 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain camping, aktivitas yang juga dilakukan adalah berperahu di Kali Cisadane di tepian TPA tersebut. Dalam rekaman yang dibagikan, nampak sampah dari TPA Cipeucang tak lagi berjarak dengan bibir sungai. Dipastikan, ketika Cisadane meluap sampah akan hanyut ke dalamnya.
Koordinator Yapelh Indonesia, Herman Felani, menerangkan, seluruh aktivitas dilakukan pada Rabu-Kamis 20-21 Februari 2019. Pesertanya tujuh orang yang merupakan gabungan dari berbagai komunitas pecinta lingkungan hidup.
Mereka terdiri dari komunitas Bank Sampah Sungai Cisadane, Cisadane Ranger Patrol, Suci Daya, Pendaki Indonesia Korwil Tangerang, Komunitas Pendaki Indonesia Korwil Jakarta Raya, Komunitas Pendaki Gunung Indonesia Korwil Jabodetabek, dan Komunitas Pendaki Indonesia Korwil Medan.
"Peserta membentangkan spanduk berisi pesan teguran keras kepada Pemkot Tangerang Selatan," kata Herman lewat keterangan tertulis, Sabtu 23 Februari 2019.
Menurut Herman, kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional rutin setiap tahun untuk memperingati tragedi letusan gunung sampah di TPA Leuwigajah pada 14 tahun silam. Letusan itu, kata Herman, menyebabkan jatuh korban ratusan jiwa dan dua kampung hilang.
Herman dkk mendesak Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Provinsi Banten untuk segera mencarikan solusi terhadap TPA Cipeucang yang berdiri gagah dibibir Sungai Cisadane tersebut. "Jangan sampai kejadian 14 tahun silam di TPA Leuwigajah terulang," ujarnya.