Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Heru Budi Ganti Nama Puskesmas Kelurahan jadi Puskesmas Pembantu

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengubah nomenklatur Puskesmas di tingkat kelurahan

30 September 2023 | 15.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengubah nomenklatur Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di tingkat kelurahan. Bila sebelumnya disebut Puskesmas Kelurahan maka kini berubah menjadi Puskesmas Pembantu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 636 Tahun 2023 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu yang diundangkan pada 25 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Menetapkan kategori Pusat Kesehatan Masyarakat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan karakteristik wilayah kerja sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat Perkotaan, dengan nomenklatur Pusat Kesehatan Masyarakat dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu…,” bunyi poin kesatu Kegub tersebut dikutip dari laman resmi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Provinsi DKI Jakarta, Sabtu, 20 September 2023.

Kepgub 636 Berimbas Pada Penutupan Sejumlah Puskesmas Kelurahan  

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menutup Puskesmas Kelurahan Jati II dan dialihfungsikan menjadi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Center.

Penutupan Puskesmas Kelurahan Jati II itu didasarkan atas Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 636 Tahun 2023 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu.

“Dua-duanya bisa difungsikan menjadi Puskesmas, tadinya. Nah, satu kelurahan harusnya satu Puskesmas, maka satu gedungnya dijadikan untuk upaya kesehatan masyarakat (UKM),” kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 29 September 2023.

Heru Budi mengungkapkan UKM Center merupakan pelayanan nonmedis, sehingga masyarakat bisa datang untuk melaporkan temuan. Misalnya ada warga yang terjangkit demam berdarah, stunting, maupun masalah kesehatan lainnya.

“Masyarakat datang, ‘Pak di sana ada pasien DBD. Pak di sana ada warga stunting, di sana kelihatannya ada warga yang perlu penanganan kesehatan secepatnya’. Tapi kalau orang batuk-batuk itu ke Puskesmas,” ucap Heru.

Menurut dia, gedung Upaya Kesehatan Masyarakat Center melayani masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan yang sifatnya bukan pengobatan.

“UKM nonmedis, dia datang perlu bantuan macam-macam, kan, bantuan gizi, bantuan kesehatan lingkungan, ada manula yang perlu ditangani ke sini, nih, ke gedung UKM Center,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus