Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Heru Budi Hartono Hijaukan Lagi Kawasan Monas, Pernah Ditebang Anies untuk Revitalisasi

DKI Jakarta bersinergi Pemerintah Pusat menghijaukan kembali kawasan Monas. Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan jenis pohon dikombinasikan.

20 Oktober 2022 | 12.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta  bekerja sama dengan Pemerintah Pusat  menghijaukan kembali kawasan Monumen Nasional (Monas) dengan menanam sejumlah pohon. "Pohon-pohonnya kami kombinasikan saja," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Pendopo Balai Kota Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghijauan Monas tersebut rencananya masuk dalam revitalisasi termasuk penataan parkir di kawasan IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) Monas. "Nanti IRTI ada perbaikan parkir. Kami sudah lihat desainnya," ucap Heru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, lanjut dia, revitalisasi kawasan Monas itu sedang dalam pembahasan bersama tim ahli. Program revitalisasi kawasan Monas itu terungkap setelah Heru melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10).

Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan itu yakni desain revitalisasi kawasan Monas untuk dihijaukan kembali. "Nanti sama Mensesneg, karena itu (kawasan Monas) milik Pemerintah Pusat," ujar Heru di Kementerian BUMN, Rabu (19/10).

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI perlu meningkatkan sinergi termasuk program penghijauan di Monas. "Bayangkan dari Sarinah sampai Monas, kami harus sinkronisasi. Monas akan kami, tentu bagian publik area sangat hijau, nanti Pak Heru yang akan desain, bersama Mensesneg dan bisa hijau kembali," ujar Erick.

Sebelumnya, sekitar 190 pohon di Monas ditebang untuk proyek revitalisasi yakni pembangunan Plaza Selatan Monas pada 2020. Proyek tersebut menimbulkan pro dan kontra di sejumlah pihak karena ratusan pohon yang ditanam puluhan tahun itu ditebang.

PDIP apresiasi Anies Baswedan tanam pohon lagi di kawasan Monas

Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta bersyukur Gubernur Anies Baswedan mulai menanam pohon di kawasan Monumen Nasional sebagai pengganti yang ditebang akibat revitalisasi Monas. "Kami bersyukur sekali pak Anies mau menanam pohon kembali di Monas," ujar Ketua Fraksi PDI P Gembong Warsono di DPRD DKI, Rabu 5 Februari 2020.

Gembong mengapresiasi Anies Baswedan karena menyadari kekeliruannya telah menebang 191 pohon saat revitalisasi Monas. Gembong berharap dengan penanaman pohon tersebut ruang terbuka hujau di Monas bertambah. "Ya tentu dengan penanaman pohon ini ruang terbuka hijau bertambah," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan bahwa penanaman pohon tersebut telah dimulai sejak Ahad lalu. Pohon tersebut kata dia, sebagai kompensasi bagi DKI karena telah menebang 191 pohon di proyek revitalisasi Monas. Saefullah menyebutkan saat ini 300 pohon sedang ditanam di berbagai sudut Monas. "Sekitar 300-an pohon," ujarnya.


Koalisi Pejalan Kaki kritik Anies karena tebang pohon di kawasan Monas

Koalisi Pejalan Kaki mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin oleh Anies Baswedan terkait revitalisasi kawasan Monumen Nasional atau Monas. Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, menilai revitalisasi dengan melakukan penebangan 190 pohon itu tak logis.

"Saya belum menemukan logikanya. Kawasan hijau pohonnya ditebangi untuk dikembalikan lagi menjadi kawasan hijau," ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus kepada Tempo, Jumat, 17 Januari 2020.

Alfred menjelaskan, Monas merupakan benteng terakhir ruang terbuka hijau di Ibu Kota. Pohon, seperti yang ada di kawasan tersebut merupakan salah satu penangkal pencemaran udara yang selalu merundung Ibu Kota.

Dengan adanya masalah pencemaran udara itu, maka Alfred berpendapat bahwa menebangi pohon di Monas yang rata-rata sudah memiliki diameter satu sampai dua pelukan orang dewasa bukan keputusan tepat. Selain itu, pohon merupakan penyejuk bagi para pejalan kaki. "Dengan ditebangi, kita harus menunggu puluhan tahun lagi untuk melihat pohon-pohon itu besar," kata dia.

Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta tidak harus menebang pohon untuk melaksanakan pembangunan. Ada cara lain yang bisa dilakukan, yakni memindahkan atau merelokasi sementara pohon ke tempat lain. Menurut dia, metode itu kerap digunakan di negara lain.

"Pemerintah DKI punya kemampuan untuk itu. Kalau pun tidak punya kemampuan, DKI punya kemampuan untuk membeli alat-alat yang bisa memindahkan pohon, kan anggaran pemerintahnya besar," kata Alfred.

Sebanyak 190 pohon di silang Merdeka Selatan, Monas, ditebang oleh Pemprov DKI Jakarta. Kepala Unit Pengelola Monas, Muhamad Isa Sarnuri menyatakan kawasan yang dinamai Plaza Selatan itu akan dibangunkan jalur hijau, taman dan kolam air.

Pantauan Tempo di lokasi, kawasan tersebut kini tampak gersang. Kawasan yang berada di belakang patung Ikada itu kini tertutup dan dibatasi oleh pagar pembatas proyek revitalisasi Monas. Bahkan, sebagian lahan yang awalnya berupa tanah kini dilapisi beton. Satu bangunan seperti tugu tampak berdiri di tengah lokasi revitalisasi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus