Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hitachi akan membangun pabrik komponen kendaraan listrik baru di Jepang, Amerika Serikat, dan Cina pada akhir tahun depan. Keputusan ini diambil dalam upaya untuk memperluas kapasitas produksi sekitar enam kali lipat dan memperkuat posisi perusahaan sebagai pemasok utama suku cadang utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir oleh Nikkei Asia, pabrik kendaraan listrik tersebut akan berlokasi di negara bagian Kentucky AS, sementara pabrik inverter akan dibangun di Prefektur Miyagi Jepang dan di Provinsi Guangdong di Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fasilitas tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Hitachi dari masing-masing di bawah satu juta unit untuk motor dan inverter menjadi beberapa juta unit masing-masing.
Kapasitas tambahan akan mencakup komponen untuk kendaraan hibrida. Rencana muncul ke publik ketika perusahaan di seluruh industri otomotif mengumumkan investasi besar-besaran dalam baterai dan komponen EV lainnya. Hitachi juga meningkatkan investasinya untuk beradaptasi dengan pergeseran global ke arah kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Hitachi bergerak di bidang otomotif sebagian besar melalui anak perusahaan Hitachi Astemo. Grup teknologi Jepang memiliki pangsa pasar sekitar 10 persen dari produksi kendaraan listrik dunia dan ini merupakan yang terbanyak di dunia.
Pangsa inverternya juga mencapai sekitar 10 persen dan menempatkan Hitachi di posisi ketiga secara global. Perusahaan akan menginvestasikan 300 miliar yen atau US$2,7 miliar untuk suku cadang EV dalam jangka pendek, yang mencakup penelitian dan pengembangan serta belanja modal.
Sebagian besar dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik baru, dengan tujuan untuk memperluas pasokan ke produsen mobil AS dan Cina. Dorongan Hitachi bertepatan dengan promosi "kendaraan energi baru" pemerintah Cina, sebuah kategori yang mencakup EV. Pasar EV diperkirakan akan berkembang menjadi sekitar 5 juta kendaraan energi baru pada tahun 2025, atau lebih dari tiga kali lipat dari sekitar 1,4 juta pada tahun 2020.
General Motors dan Ford Motor masing-masing akan menghabiskan US$35 miliar dan US$30 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik. Bahkan, GM khususnya berjanji untuk menghentikan penjualan kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran internal pada tahun 2035.
BISNIS