Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Honor Penari Ratoh Jaroe, Siswa SMAN 46 Curhat Diberi Roti Lauw

Beberapa siswa SMAN 46 Jakarta meminta sekolah transparan dalam penggunaan dan pembagian sisa honor penari Ratoh Jaroe Asian Games 2018.

2 Oktober 2018 | 09.51 WIB

Pesta kembang api menyemarakkan Upacara Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8). INASGOC/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Pesta kembang api menyemarakkan Upacara Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8). INASGOC/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa siswa SMAN 46 Jakarta meminta sekolah transparan dalam penggunaan dan pembagian sisa honor penari Ratoh Jaroe.

Baca: Siswa Penari Ratoh Jaroe dari Sekolah Ini Berharap Bertemu Jokowi

Para siswa menghitung masih ada sisa anggaran Rp 88 juta, meski sekolah telah memberikan Rp 52,6 juta kepada 81 penari yang mengikuti 13 kali latihan. Uang itu diberikan pada Kamis, 20 September 2018. "Per anak dapat Rp 650 ribu. Sebab, sekali latihan dihitung Rp 50 ribu," kata seorang siswa yang tak mau disebut namanya, Senin 1 Oktober 2018.   

Siswa itu menjelaskan bahwa uang Rp 50 ribu per satu kali latihan merupakan kesepakatan seluruh sekolah. Wakil Kepala Sekolah Maryana, kata siswa ini lagi, menyatakan bahwa siswa sekolah lain juga merima besaran yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun, setelah penari Ratoh Jaroe SMAN 46 menanyakan ke sekolah lain, kata siswa ini, ternyata besaran honor yang mereka terima berbeda. "Ada siswa sekolah lain yang mendapatkan Rp 700 ribu sampai Rp 900 ribu," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengetahui ada perbedaan pembagian besaran honor penari, siswa pun memberanikan diri untuk bertanya dengan Maryana soal rincian anggaran. "Tapi, malah mengalihkan ke hal lain," ucapnya.

Akhirnya, para siswa pun menghitung sendiri anggaran yang masuk dan keluar dari anggaran akomodasi yang diberikan penyelenggara. Setelah menghitungnya, kata dia, ternyata ada sisa sekitar Rp 88 juta dari total Rp 210 juta anggaran untuk 81 siswa SMAN 46 yang dikelola sekolah.

Sisa anggaran tersebut dihitung dari biaya konsumsi, transportasi yang disediakan sekolah dan uang honor untuk guru yang menjadi pendamping.

"Kami minta sekolah transparan soal dana ini," ujarnya. "Apalagi kami kebanyakan makannya cuma dikasih Roti Lauw. Gak kayak sekolah lain yang makan hokben (makanan Jepang) dan KFC."

Baca: Sebelum Dibagikan, Siswa Penari Asian Games Tak Tahu Ada Honor 

 

Kepala Sekolah SMAN 46 Farid Wahidin menolak berkomentar soal penggunaan anggaran penari Ratoh Jaroe dari panitia Asian Games 2018 untuk akomodasi siswa. "Saya malas," ujarnya. "Tanyakan ke Dinas Pendidikan."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus