Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor -Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor, Zainal Arifin, meminta pemerintah mengkoordinir langsung permintaan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan para tenaga medis yang tangani virus Corona.
Zainal menyebut hal itu menyusul maraknya pesan broadcast yang berseliweran di media sosial, yang meminta bantuan APD.
"Itu kan bahaya dan tidak bisa dipertanggung jawabkan, juga antisipasi penyalahan gunaan oknum," kata Zainal melalui sambungan telepon, Sabtu 28 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zainal mengatakan pesan broadcast yang meminta bantuan APD untuk tim medis, dalam sehari dia bisa menerima dua atau tiga pesan.
Zainal menyebut jika si penyebar pesan betul siap menerima bantuan dan mendistribusikan ke beberapa rumah sakit atau Dinas Kesehatan, tidak jadi masalah, bahkan bagus. Namun jika ternyata pesan itu disebar hanya untuk mencari keuntungan dalam kesempitan saat ini, itu justru lebih bahaya dari sudah sangat langkanya APD saat ini.
"Kita saja sebagai pengurus organisasi dokter, susah nyarinya. Sehingga menurut saya pemerintah harus menertibkan ini," kata Zainal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelangkaan APD saat ini, menurut Zainal tidak hanya oleh tim medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien positif virus Corona alias COVID-19, namun masyarakat pun sangat membutuhkan dan kini APD menjadi barang langka yang mahal di pasaran.
Dengan demikian, Zainal menyebut sudah saatnya pemerintah betul-betul berperan. "Jadi pemerintah bisa kan menerbitkan permintaan secara langsung, melalui situs atau web resmi mereka. Baik Dinkes atau tim gugus tugas yang dibuat, demi kebaikan dan tepat sasaran," ucap Zainal tekait APD tersebut.