Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sepakat menjalin kerja sama dengan Singapura untuk memajukan industri motorsport dunia di kawasan Asia Tenggara. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah rencana digelarnya ajang balap Formula 1 (F1), di Bintan, Kepulauan Riau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kerja sama ini, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang bertemu dengan Ketua Parlemen Singapura H.E Mr Tan Chuan-Jin. Ke depannya, Indonesia dan Singapura akan bekerja sama menyelenggarakan event kejuaraan balap dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menggelar F1 di Indonesia, Ikatan Motor Indonesia (IMI), Pemerintah Provinsi Riau, dan Gallant Venture Pte LTD, yang merupakan perusahaan investasi asal Singapura, sedang mempersiapkan pembangunan Bintan International Circuit dan sirkuit internasional di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
"IMI dan Motor Sport Singapore (MSS) bisa bekerja sama menyelenggarakan Formula 1 di Bintan International Circuit. Kerja sama lainnya yang bisa dilakukan, turis yang menonton F1 di Bintan nantinya bisa menginap di Singapura, mengingat keberadaan hotel di Bintan saat ini belum mencukupi," kata Bamsoet dalam keterangan resminya, dikutip Tempo.
Selain itu, Sirkuit Bintan juga nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, salah satunya adalah garasi yang bisa disewa oleh penduduk Singapura untuk menyimpan kendaraannya. Kolaborasi ini dilakukan karena memang jarak antara Bintan dengan Singapura tidak terlalu jauh.
Bamsoet menjelaskan bahwa Indonesia dan Singapura juga akan membangun kerja sama Jembatan Digital, yang menjadikan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan pusat pengembangan industri digital. Kemudian akan dilakukan pembangunan jembatan sepanjang 6,4 km yang menghubungkan Batam dengan Bintan.
"Pembangunannya dibagi dalam tiga trase, yaitu trase Pulau Batam, trase Pulau Tanjung Sauh, dan trase Pulau Bintan. Jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk usahanya ke Batam, untuk selanjutnya diekspor ke Singapura atau negara lain," jelas Bamsoet.
Terlepas dari itu, sirkuit F1 di Bintan akan memiliki panjang mencapai 5,2 kilometer dengan total 17 tikungan. Diketahui pembangunan sirkuit ini memakan nilai investasi sekitar Rp 1,2 triliun dan sepenuhnya menggunakan dana swasta tanapa APBN maupun APBD.
Pembangunan sirkuit ini diperkirakan rampung dalam waktu 1,5 hingga 2 tahun. Bintan International Green Circuit akan menjadi lintasan balap yang mengusung konsep hijau pertama di Indonesia. Sebab sirkuit ini dekat dengan wilayah konservasi hutan bakau yang ada di Lagoi, Bintan.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto