Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ini 8 Titik Permukiman di Bekasi yang Terdampak Banjir Kiriman

Sungai Bekasi meluap akibat debat air kiriman yang tinggi dari Bogor.

11 Mei 2019 | 12.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak delapan titik permukiman warga di Kota Bekasi terdampak banjir kiriman dari Bogor pada Sabtu, 11 Mei 2019. Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya sungai Bekasi akibat debit air kiriman yang cukup besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan identifitasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, delapan titik yang terdampak banjir diantaranya di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih dan Perumahan Pondok Mitra Lestari. Namun, genangan hanya berada di jalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu beberapa perumahan di wilayah Bogor yang berbatasan dengan Bekasi juga kebanjiran. Seperti Vila Nusa Indah 1 dan 2. Perumahan ini berada sebelum bendungan Bekasi.

Banjir terparah berada di permukiman selepas Bendungan Bekasi. Perkampungan warga di Jalan Mayor Oking RT 01 RW 02 dan Gang Mawar, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur kebanjiran dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

Di Gang Kalimaya Kampung Patal (Bekasi Timur), Kampung Lebak (Teluk Pucung, Bekasi Utara), dan Kampung Lengkak (Bekasi Jaya, Bekasi Timur) ketinggian air mencapai satu sampai dengan 1,2 meter. Terakhir di Margahayu RT 04 RW 03 terdampak banjir setinggi 50 sentimeter.

"Kami telah menerjunkan personil ke wilayah-wilayah terdampak," kata Wakil Satgas BPBD Kota Bekasi, Karsono pada Sabtu, 11 Mei 2019.

Karsono mengatakan sebagian penduduk terdampak telah melakukan evakuasi mandiri ke dataran lebih tinggi atau mengungsi ke rumah sanak saudaranya. "Kami terus melalukan pemantauan tinggi muka air untuk mengantisipasi adanya banjir," ujar dia.

Berdasarkan data dari Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, puncak tinggi muka air pada dua sungai itu di Sungai Bekasi wilayah Jatiasih mencapai 680 sentimeter. Sedangkan normalnya hanya 300 sentimeter. "Warga harus tetap waspada karena ketika TMA di titik pertemuan belum benar-benar turun aman, hujan lebat terjadi kembali di hulu," kata Puarman, Ketua KPSCC.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus