Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik mobil yang baru pulang bekerja atau aktivitas lainnya setelah hujan, terkadang muncul rasa malas untuk mencuci mobil atau sekadar membilasnya dengan air. CEO Autoglaze Indonesia, Robby Kurnia, mengatakan air hujan memiliki senyawa asam yang dapat menimbulkan bercak pada permukaan cat, dan dalam waktu lama bisa membuat kilap mobil memudar.
Baca: Kisah Sukses Cuci Mobil QC30 Omzet Tembus 7 Ribu Unit per Bulan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itu, pemilik mobil setidaknya membilas kendaraan dengan air bersih kemudian dilap hingga kering, guna mencegah timbulnya bercak pada permukaan cat. "Hujan itu ada mineral asam, jadi kalau habis hujan tanpa dilap, maka asam itu akan mengering terkena matahari dan tersisa garam-garam yang disebut water spot," kata Robby Kurnia di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan, "Kalau disiram air ya boleh juga, yang penting kotorannya tidak menempel. Habis dicuci, dilap sampai kering."
Urusan mengeringkan mobil juga mesti mendapat perhatian khusus, diutamakan menggunakan bahan mikrofiber agar tidak menimbulkan goresan pada cat mobil. "Kalau masih ada kotoran kemudian dilap tanpa memakai yang mikrofiber, maka akan menimbulkan problem lecet," kata dia.
Baca: 4 Kelebihan Cuci Mobil di SPBU Pertamina, Ditambah Ada Garansi
Ia juga mengatakan, sebaiknya mobil dicuci 2-3 kali dalam sepekan, kendati hal itu tergantung kondisi mobil, kotor atau tidak.
ANTARA