Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat peresmian Lapangan Banteng semalam, puluhan orang berbaju kotak-kotak simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok. Bahkan saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan sambutan, para simpatisan itu meneriakkan nama Ahok berkali-kali.
Baca: Anies Resmikan Lapangan Banteng, Ramai Teriakan Hidup Ahok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami dari Barisan Relawan Bhineka Jaya (Bara Baja). Sengaja mau datang ke sini," ujar Dicky, salah satu Ahoker, sebutan untuk simpatisan Ahok, Rabu malam, 25 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dicky bercerita pasukan Bara Baja memiliki grup WhatsApp yang anggotanya sudah ratusan. Melalui grup itu, mereka mewacanakan ingin hadir di peresmian Lapangan Banteng.
Dicky membantah mereka janjian datang ke Lapangan Banteng. Menurut dia, para Ahoker datang dan berkumpul secara spontan.
Dicky mengklaim tim Bara Baja datang dengan sukarela dan tanpa dibayar sama sekali. Mereka datang karena kemauan sendiri.
Saat Tempo bertanya soal motivasi mereka meneriakkan nama Ahok, Dicky mengatakan revitalisasi Lapangan Banteng merupakan ide Ahok. Sehingga, mereka merasa mantan gubernur itu punya andil besar.
Baca: Ditegaskan, Surat Ahok Ajak Relawan dan Teman Dukung Jokowi
Selain meneriakkan nama Ahok, Dicky dan teman-temannya juga membawa spanduk berukuran 2 x 3 meter yang bertuliskan "Terima Kasih Ahok - Jarot" yang direntangkan saat Anies membacakan sambutan.
"Kami ga cuma pas hari ini aja datangnya. Waktu Ahok sidang, kami sudah ada," ujar Dicky.
Tindakan Bara Baja itu mendapat reaksi beragam dari masyarakat yang ikut hadir di peresmian itu. "Tindak dong, yang tegas. Mereka itu ganggu acara," ujar seorang pria kepada petugas Satuan Pamong Praja dan polisi yang berjaga.
Petugas keamanan berjumlah sekitar 10 orang lalu mendatangi para Ahoker itu. Setelah diajak untuk berkomunikasi, kelompok simpatisan Ahok itu mulai menenangkan diri.
Namun, saat tim penampilan paduan suara tampil, mereka kembali meneriakkan nama Ahok dalam lirik lagu yang mereka ubah.
"Mana di mana, Bapak Ahok kami? Bapak Ahok kami ada di Mako Brimob!"