Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

IQAir Sebut Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia Pagi Ini, Bagaimana Menurut ISPU DKI?

Berikut ini hasil pengukuran kualitas udara Jakarta pagi ini, membandingkan hasil pengukuran IQAir dan Dinas Lingkungan Hidup DKI.

29 Agustus 2023 | 07.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga melihat kualitas udara melalui aplikasi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) net saat Festival Ayo Birukan Lagi Langit Jakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 16 Juli 2023. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta tersebut sebagai sarana edukasi publik untuk lebih mengenal kondisi udara Jakarta. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Situs IQAir menempatkan Jakarta sebagai kota besar di dunia dengan polusi udara terburuk kedua pada Selasa pagi ini, 29 Agustus 2023. Indeks Kualitas Udara Jakarta disebutkan sebesar 168, berbeda tipis dari Dhaka, Banglades, yang 169 di posisi pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indeks itu menunjukkan kualitas udara Jakarta tergolong tidak sehat dengan polutan utama yang diukur adalah PM2,5. Konsentrasi partikel debu halus yang terbukti mampu masuk sampai paru-paru, bahkan darah, itu terukur memiliki konsentrasi 88,3 mikrogram per meter kubik, atau lebih dari 17 kali nilai ambang WHO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IQAir menggunakan hasil pengukuran dari 25 stasiun atau alat pemantauan kualitas udara yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Mereka dioperasikan antara lain 4 oleh lembaga pemerintahan, 10 oleh perusahaan, dan 7 individu.

Dari data yang dibagikan, sebanyak 10 stasiun mengukur kualitas udara paling buruk berkisar dari indeks 182 sampai 169. Seluruhnya tergolong tidak sehat. Mereka ada di Gran Melia Jakarta, Jeruk Purut, Duitku PG Kebon Jeruk, Kemang V, Wisma Matahari Poweer, Taman Patra, Kemang Dalam IX, Semanggi, Pasir Putih, Widya Chandra.

Sementara itu, hasil pengukuran menurut Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, kualitas udara tergolong tidak sehat hanya di Lubang Buaya, Jakarta Timur, per pukul 5 pagi ini. Hasil pengukuran polutan PM2,5 di lokasi ini menunjukkan angka konsentrasi 105 mikrogram per meter kubik.

Ada tiga stasiun pengukuran lainnya yakni di Bundaran HI (Jakarta Pusat), Kelapa Gading (Jakarta Utara), dan Jagakarsa (Jakarta Selatan) yang menunjuk kualitas udara sedang. Polusi PM2,5 di ketiga titik menunjuk angka 87, 88, dan 84 mikrogram per meter kubik. Satu stasiun lagi di Kebon Jeruk menyatakan kualitas udara baik. Tapi di titik ini yang diukur adalah PM10.

Dinas Lingkungan Hidup DKI mengukur kualitas udara menggunakan indeks standar pencemaran udara (ISPU).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus