Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sandi Khusus Pos Megamendung

Rizieq Syihab menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Dibentengi oleh Laskar FPI.

12 Desember 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ponpes Agrokultural Markaz Syariah di Megamendung, Jawa Barat./Dok. Ponpes Agrokultural Markaz Syariah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARI-hari Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab di Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural, Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tak banyak diisi kegiatan. Imam besar Front Pembela Islam itu menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Ketua Umum Front Pembela Islam Ahmad Sobri Lubis bercerita, Rizieq berupaya memulihkan kondisi kesehatannya. Setelah makan, dia selalu meminum obat dan vitamin. Lalu Rizieq pun beristirahat. “Alhamdulillah kondisi Habib Rizieq membaik,” ujar Sobri Lubis ketika dihubungi Tempo, Jumat, 11 Desember lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sobri, yang kerap mendampingi Rizieq, tak banyak tamu diterima di pondok itu. Sejumlah orang datang ke pondok untuk sekadar menjenguk atau bersilaturahmi dengan pemimpinnya itu. Tapi, kata Sobri, mereka tak bisa bertemu lantaran Rizieq lebih banyak beristirahat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak sembarang orang bisa masuk ke pondok milik Rizieq itu. Karena banyak orang tak dikenal berseliweran di sekitar pondok, Laskar FPI membentengi kawasan pesantren. Ada tiga pos yang harus dilewati untuk sampai ke pondok. Di pos pertama yang dilengkapi portal, Laskar FPI mengecek semua kendaraan. Mereka pun menahan kartu identitas pengemudi atau tamu. Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman mengatakan hanya orang tertentu yang bisa masuk ke kawasan pondok. “Ada sandi khusus untuk masuk,” ujar Munarman.

Kegiatan Rizieq di pondok itu berbeda dibandingkan dengan setelah dia kembali dari Arab Saudi pada Selasa, 10 November lalu. Di rumahnya di Petamburan, Jakarta Pusat, dia menerima banyak tamu. Rizieq pun menggelar acara Maulid Nabi dan pernikahan anaknya yang dihadiri ribuan orang. Tak lama seusai berbagai kegiatan itu, Rizieq jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit Ummi, Bogor. Dua hari dirawat, Rizieq diam-diam meninggalkan rumah sakit pada 28 November lalu lewat pintu belakang. Dia pun disebut-sebut positif Covid-19. Tapi Sobri Lubis membantah dan mengatakan bahwa Rizieq hanya mengalami kelelahan.

Setelah keluar dari rumah sakit, Rizieq mengaku banyak menghabiskan waktu di pondoknya itu. Dia memilih menetap di sana karena udaranya sejuk. “Udara asri dan segar jadi untuk pemulihan luar biasa sekali,” ucap Rizieq dalam video yang diunggah di akun YouTube Front Pembela Islam, Front TV, pada Jumat malam, 11 Desember lalu. Sobri Lubis pun mengatakan Rizieq tak mengalami batuk dan flu.

Tak hanya berdiam di Megamendung, Rizieq mengaku sesekali berkunjung ke rumahnya di Petamburan dan Sentul, Jawa Barat, untuk menengok anak dan cucunya. Menurut Sobri Lubis, Rizieq sempat terguncang setelah mendengar enam pengawalnya tewas ditembak oleh polisi pada Senin dinihari, 7 Desember lalu. “Beliau dan keluarganya menangis,” kata Sobri.

Di sela-sela kegiatan Rizieq, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya pada 1 dan 7 Desember lalu memanggilnya terkait dengan kasus kerumunan di Petamburan. Rizieq yang tak hadir membantah anggapan kabur dari pemeriksaan tersebut. Dia menyatakan kondisinya belum stabil sehingga tak bisa hadir. Rizieq pun mengutus tim pengacara untuk meminta polisi menunda pemeriksaan. Pada Kamis, 10 Desember lalu, polisi menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus kerumunan.

Rizieq berjanji hadir jika kondisinya telah membaik. Sabtu pagi, 12 Desember, didampingi kuasa hukum dan berpakaian putih, Rizieq pun datang ke Polda Metro Jaya. “Saya ingin pemeriksaan berjalan baik sesuai dengan undang-undang,” ujar Rizieq.

DEVY ERNIS, MUSTAFA SILALAHI (JAKARTA), M.A. MURTADHO (BOGOR)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus