Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jadi Ibu di Bumi Manusia, Ayu Laksmi Ingin Minat Baca Tumbuh Lagi

Ayu Laksmi berharap "Bumi Manusia" bisa mendorong orang-orang untuk kembali mencintai dan membaca buku pada era digital.

31 Juli 2019 | 22.26 WIB

Ayu Laksmi berpose di sela peluncuran trailer film Perburuan dan Bumi Manusia di XXI Epicentrum Jakarta, 4 Juli 2019. Ayu Laksmi merupakan salah satu pemeran dalam film Bumi Manusia. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Ayu Laksmi berpose di sela peluncuran trailer film Perburuan dan Bumi Manusia di XXI Epicentrum Jakarta, 4 Juli 2019. Ayu Laksmi merupakan salah satu pemeran dalam film Bumi Manusia. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ayu Laksmi ditantang untuk menjiwai karakter perempuan Jawa dalam film "Bumi Manusia" yang diangkat dari novel sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Musikus, seniman, dan aktris asal Bali itu berperan sebagai ibu Minke, yang diperankan Iqbaal Ramadhan, dan beradu akting dengan Donny Damara, yang menjadi suaminya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ibu Minke adalah perempuan Jawa yang sangat bijaksana, yang mencoba untuk tidak berpihak pada suami atau anaknya," kata Ayu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selama tiga bulan, pemilik nama lengkap I Gusti Ayu Laksmiyani itu harus menyelami karakter dalam film yang akan tayang pada 15 Agustus. Seluruh aspek ia pelajari, termasuk bahasa Jawa yang harus dikuasai karena sebagian dialognya menggunakan bahasa tersebut.

"Karena saya orang Bali, tentu ada kesulitan. Ada beberapa kata dalam bahasa Jawa yang sulit diucapkan walaupun sudah dilatih," ujar seniman kelahiran 25 November 1967 itu.

Ayu mengaku belum bisa menguasai logat Jawa secara sempurna walau tetap berusaha memberikan penampilan terbaik untuk "Bumi Manusia". Aktris yang sempat populer dalam peran genre horor itu berharap film ini bisa mendorong orang-orang untuk kembali mencintai dan membaca buku pada era digital.

"Saya merasa setiap orang yang membaca karya Pak Pram pasti ingin jadi penulis. Harapan saya, dengan film 'Bumi Manusia' itu, bisa mengembalikan budaya baca di Indonesia," katanya.

"Bumi Manusia" adalah buku pertama dari Tetralogi Buru yang ditulis ketika Pram mendekam di pulau Buru. Pram menulis kisah itu di bekas kertas bungkusan semen sebelum ditulis secara utuh pada 1975. Novel yang berlatar belakang kebangkitan nasional pada periode 1890-1918 itu sempat dilarang beredar pada masa Orde Baru. Film "Bumi Manusia" akan tayang pada 15 Agustus 2019.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus