Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jakarta Siaga 1, Tiga Info Soal Aksi Teroris di Gereja Santa Ana

Polisi menetapkan Jakarta Siaga 1, mereka mendapat tiga laporan rencana aksi teroris di Gereja Santa Ana, Duren Sawit.

14 Mei 2018 | 12.58 WIB

Sejumlah anggota Polisi Berjaga didepan Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, 14 Mei 2018. Info teror bom didapat Polsek Duren Sawit melalui seseorang yang menelfon melihat adanya mobil avanza yang melemparkan tas ransel ke Gereja tersebut. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Sejumlah anggota Polisi Berjaga didepan Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, 14 Mei 2018. Info teror bom didapat Polsek Duren Sawit melalui seseorang yang menelfon melihat adanya mobil avanza yang melemparkan tas ransel ke Gereja tersebut. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis menetapkan Jakarta Siaga 1. Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris TH Simatupang mendapat tiga laporan terkait ancaman teroris berupa bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Ketiga informasi ini tetap kami tindak lanjuti. Kami hubungi Tim Gegana dan mengamankan lokasi," ujar Simatupang kepada awak media di Gereja Santa Anna, Senin, 14 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600


Simatupang berujar, laporan mengenai ancaman teroris diterima pada pukul 08.00 WIB. Saat itu Polsek Duren Sawit menerima laporan bahwa ada mobil Avanza putih melemparkan ransel hitam ke gereja.

"Yang menelepon mengaku satpam Gereja Santa Anna," ucapnya.

Dari laporan tersebut, polisi langsung mengumpulkan anggota untuk bergerak menuju Gereja Santa Anna. Di tengah perjalanan, polisi kembali mendapatkan telepon dengan laporan sama yang mengaku dari Jatanras Polda Metro Jaya.

"Namun saat ditanya namanya tak mengaku," tutur Simatupang.

Berselang enam menit, Simatupang menuturkan, polisi kembali menerima telepon dengan informasi sama yaitu pelemparan ransel oleh Avanza putih di Gereja Santa Anna.

Penelpon kali ini mengaku dari Ditkrimsus Polda Metro Jaya dengan nama Ajun Komisaris Besar Hadi Purnomo.

"Namun, ternyata nama itu tak ada di Ditkrimsus," katanya.

Setelah sampai di lokasi, Simatupang mengatakan tim Gegana yang datang langsung menyisir bagian dalam maupun luar gereja. Dari hasil pemeriksaan Gereja Santa Anna, polisi tidak menemukan ransel atau benda mencurigakan lainnya.

"Jadi kami menduga sementara berita itu palsu," katanya.

Dari informasi yang diperoleh, pengurus Gereja Santa Anna, Romo Widiyatmoko mengatakan gereja memang dibuka sejak pagi. Gereja dibuka mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB sebagai tempat peribadatan.

Dalam pantauan Tempo, polisi mulai datang pada pukul 08.00 WIB untuk memeriksa dan menyisir lokasi. Akibat hal ini, Jalan Laut Arafuru di depan Gereja Santa Anna sempat ditutup.

Tim Polsek Duren Sawit dan Tim Gegana tak menemukan ransel atau benda mencurigakan di dalam maupun sekitar Gereja Santa Anna. Setelah lokasi steril, jalan kembali dibuka pada pukul 10.50 WIB dan tim Gegana mulai meninggalkan lokasi.

Masih ada beberapa polisi dari Polsek Duren Sawit yang masih berjaga di sekitaran gereja untuk mengantisipasi ancaman teroris. Ribuan polisi lainnya berjaga-jaga setelah Kapolda Metro Jaya menetapkan Jakarta Siaga 1.

FAKHRI HERMANSYAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus