Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok mengebiri puluhan kucing liar untuk mengurangi populasi yang meningkat dan mencegah penyebaran penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Depok telah menangkap puluhan kucing liar di rumah sakit, terminal, pasar tradisional dan pemukiman warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berusaha untuk mengantisipasi populasi jumlah hewan kucing yang begitu banyak berkeliaran di sejumlah keramaian atau tempat umum dan sangat mengganggu lingkungan,” kata Kepala Puskeswan, Aresa Setiawati, pada Kamis 8 Februari 2018.
Aresa menjelaskan kucing liar yang ditangkap, baik betina dan jantan, dibawa ke Puskeswan untuk dilakukan kebiri.
“Untuk kucing betina diambil sel telur dan jantan diambil tekstikelnya,” ujar Aresa.
Teknis pengebirian dilakukan dengan hati-hati-hati agar kucing liar tersebut tidak tersakiti.
Langkah pertama, kata Aresa, kucing liar itu disuntik dengan bius dimana 3 sampai 5 menit kemudian satwa ini lemas dan pingsan. Kemudian ditempatkan khusus untuk operasi, yang mana keempat kakinya diikat.
Langkah berikutnya adalah pencukuran bulu diantara yang akan dioperasi dan operasi berlangsung selama 15 sampai 20 menit.
Aresa menambahkan, jumlah kucing di Kota Depok mencapai ribuan ekor. Tiap tahun bertambah signifikan mengingat kucing dapat melahirkan empat kali setahun dan sekali melahirkan bisa enam sampai tujuh ekor.
“Untuk kegiatan sterilisasi yang dilakukan anggota tim Puskewsan Depok kali ini ada sekitar 73 ekor kucing,” ujar Aresa.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA