Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DERING telepon pada Sabtu akhir tahun lalu dikenang Martti Ahtisaari, bekas Presiden Finlandia itu, sebagai panggilan yang mengganggu jadwal rehat. Lelaki 68 tahun itu sebetulnya tak mau hari libur direcoki persoalan politik. Dia beringsut dari kamarnya, lalu dengan malas mengangkat telepon di atas meja. Saat itu, angin musim dingin di Helsinki seperti meremas tulang rusuk.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo