Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Penyenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Jerry Mangasas Swandy menyatakan prihatin atas kecelakaan akibat kabel optik yang meyebabkan jatuh korban. Untuk mencegah kasus itu berulang, Apjatel menyambut baik usulan Penjabat Gubernur DKI Jakarta untuk membuat satu tiang bersama bagi semua perusahaan kabel optik.
“Penataan jaringan utilitas adalah keniscayaan dan Apjatel dari awal siap berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemda," kata Jerry pada Tempo, Minggu, 6 Agustus 2023. Pada saat ini Apjatel mengelola 84 operator.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jerry mengatakan akan terus berkomunikasi internal tentang penataan jaringan utilitas tersebut. Secara OpEx, jaringan kabel yang dipasang di bawah tanah (tertanam), lebih efisien dari segi biaya karena untuk maintenance lebih aman gangguan dari luar. "Namun, CapEx lebih besar cost-nya," ujarnya.
Selanjutnya DKI akan mengawasi kabel optik semrawut dan memotong kabel yang tidak berfungsi...
Heru Budi Sebut DKI Bakal Potong Kabel Optik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, pada Jumat, 4 Agustus 2023, Heru Budi memanggil Dinas Bina Marga dan Apjatel ke Balai Kota DKI untuk memikirkan bagaimana membuat satu tiang bersama.
“Pemerintah Provinsi DKI akan mengawasi terhadap kabel semrawut, dan akan memotong kabel yang sudah tidak lagi berfungsi,' kata Heru.
Menurut dia, seharusnya setiap pemasangan ada informasi masa guna kabel. Namun, sepengetahuannya, tidak ada laporan rutin oleh perusahaan kabel optik. “Tapi harusnya mereka harus merawat sendiri,” katanya.
Heru juga meminta warga segera lapor jika menemukan kabel optik semrawut di jalanan maupun trotoar. Sejak awal menjabat pada Oktober 2022 hingga hari ini dan ke depannya, dirinya tidak ingin ada kabel optik yang berantakan.
Masalah kabel semrawut ini menjadi sorotan ketika Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa Universitas Brawijaya, mengalami kecelakaan akibat lehernya terjepret kabel optik menjuntai di kawasan Jakarta Selatan. Kabel optik itu sebelumnya tersangkut mobil dan ketika terlepas, kabel itu menghantam leher Sultan Rifat dengan kecepatan tinggi hingga tenggorokannya hancur.
Tidak hanya Sultan Rifat, Vadim, seorang pengemudi ojek online (ojol) juga menjadi korban kecelakaan akibat kabel optik menjuntai. Dia tersangkut kabel optik menjuntai saat mengendarai sepeda motornya di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, pada Jumat malam, 28 Juli 2023. Vadim akhirnya meninggal di RS Pelni pada Sabtu pagi.