PADA peringatan HUT Proklamasi bulan lalu, Isrofi'i bersama empat temannya berhasil memanjat pohon pinang berminyak. Semua hadiah di puncak pinang itu disabetnya. Itulah perayaan yang paling merakyat yang diselenggarakan di depan Kantor Kecamatan Tempuran, Magelang, Jawa Tengah. Tapi, ada buntutnya. Ketika Isrofi'i mau membersihkan minyak di tubuhnya, bujangan berusia 23 tahun ini bergegas menuju kamar mandi di sebuah rumah yang terletak di belakang kantor kecamatan itu. Sambil bernyanyi-nyanyi ia mengguyur badannya. Namun, begitu ia keluar dari kamar mandi ini, mukanya langsung kena pukul. Belum sempat Isrofi'i bereaksi, lagi-lagi sebuah pukulan mendarat di mulutnya. Selanjutnya Isrofi'i tak ingat apa-apa. Pingsan. Begitu sadar, gigi atasnya rompal. Isrofi'i segera ditolong teman-temannya. Si tukang pukul juga sadar telah berbuat salah. Ia lalu menyodorkan uang Rp 5 ribu untuk Isrofi'i. "Untuk biaya pengobatan," ujarnya sembari ngeloyor pergi meninggalkan Isrofi'i yang masih setengah bengong. Tiba-tiba Isrofi'i tahu, lha itu 'kan Camat Tempuran? Betul. Yang memukulnya tadi Camat Tempuran, pemilik kamar mandi itu. Karena itu hari bersejarah, persoalan segera bisa damai. Dan dianggap selesai. "Kalau saya tahu rumah itu milik Pak Camat, mana saya berani numpang mandi di sana," kata Isrofi'i dengan lugu. Lain anak lain pula ibunya. Nyonya Napsiah, ibu Isrofi'i, tak bisa menerima perlakuan itu, walau itu di hari peringatan proklamasi. "Saya sangat menyesalkan tindakan Pak Camat terhadap anak saya. Seharusnya 'kan bisa dibicarakan baik-baik," ujar Nyonya Napsiah agak emosional. Keesokan harinya, Nyonya Napsiah mengajak Isrofi'i mengadukan nasibnya ke Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Muhammdiyah Magelang (LKBH-UMM). Berdasar laporan itu Agna Susilo, S.H., dari LKBH-UMM, mendatangi Camat Tempuran. Tanpa berbelit dan tak mau mempersulit Pak Camat yang dikenal sebagai jago silat itu terus terang menyatakan penyesalannya. Bahkan, Pak Camat ini atas inisiatif sendiri sudah meminta maaf dan membuat laporan ke Bupati Magelang. Bahkan ia bersedia memberi ganti rugi untuk biaya pengobatan dan membelikan gigi palsu. Dan sejak memakai gigi palsu itulah, penampilan Isrofi'i naik satu peringkat. "Seharusnya, dia berterima kasih karena mulutnya dipukul Pak Camat sampai giginya rontok," ujar seorang temannya. Soalnya, gigi Isrofi'i sebelumnya mancung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini