Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Animator Indonesia Rini Sugianto memang tidak cukup dikenal masyarakat Indonesia. Namun, dia sudah ikut terlibat berbagai film kelas dunia, baik bergenre animasi ataupun science fiction.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Film yang paling berkesan itu The Adventures of Tintin: The Secret of The Unicorn (2011), karena itu film pertama yang saya ikut terlibat. Yang paling sulit proses kreatifnya mungkin The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)," ujar Rini saat dihubungi Tempo melalui email, Rabu, 27 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain dua film itu, wanita 37 tahun ini juga ikut terlibat dalam proses kreatif untuk film Ready Player One yang masuk nominasi Piala Oscar 2019.
Beberapa film lain, yang ikut ia tangani termasuk The Desolation of Smaug (2013), Ironman 3 (2013), Hunger Games: Cathing Fire (2013), Avenger: Age of Ultron (2015), serta Teenage Mutant Ninja Turtles 1 dan 2 (2014 dan 2016).
Rini juga memberikan bocoran bahwa dirinya juga ikut menggarap sebuah film yang belum ditayangkan yaitu film Missing Link. "Missing Link dirilis April nanti, ada juga yang sedang digarap judulnya Love, Death and Robot dari Netflix," kata istri dari Brandon Riza itu.
Wanita yang kini tinggal di California, Amerika Serikat itu sudah berprofesi sebagai animator sejak 2005. Di awal karir dia memulainya sebagai pekerja magang di salah satu perusahaan game.
Dia juga menceritakan awal mula dirinya tertarik di dunia animasi, yaitu saat mulai mendalami bidang 3D yang menjadi bagian dari latar belakang pendidikan arsitektur yang dia ikuti di Universitas Parahyangan, Bandung.
"Jalannya agak panjang ya. Awalnya dari belajar 3D untuk mendukung bidang saya, arsitektur. Setelah itu semakin mendalami dunia 3D, malah lebih tertarik di dunia animasinya," tutur Rini Sugianto yang juga lulusan Animasi di Academy of Art University di San Francisco itu.