Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 24 kasus positif aktif Mpox atau cacar monyet di DKI Jakarta per Rabu, 1 November 2023 pukul 19.00.
"Semua bergejala ringan, kondisi sehat, dan baik," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama kepada TEMPO melalui pesan WhatsApp, Kamis, 2 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari surveilans-dinkes.jakarta.go.id, 24 orang itu adalah laki-laki berusia 25 sampai 30 tahun. Semuanya tertular dari kontak seks. Positivity rate kasus ini 29 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semua pasien Mpox itu menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit. “Untuk memutus mata rantai penularan,” kata Ngabila.
Sebelumnya, sudah ada 1 kasus monkeypox di Jakarta yang sembuh pada Agustus 2022. Kasus itu yang menjadi awal diketahuinya sebagai kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Total ada 25 kasus di DKI Jakarta.
Selanjutnya 60 orang melakukan PCR per 1 November 2023...
Ada 6 Suspek
Dinkes DKI terus melakukan upaya tracing untuk mengetahui penyebaran cacar monyet. Saat ini, ada 6 orang yang berstatus suspek atau tak terduga bergejala. Sementara, sebanyak 60 orang juga melakukan PCR dan statusnya negatif.
Ngabila menjelaskan, secara keseluruhan penyembuhan kasus cacar monyet atau Mpox relatif cepat, yaitu dua sampai empat minggu. “Rata-rata 3 minggu sembuh. Definisi sembuh jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru,” ujar Ngabila.
Tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) dari cacar monyet sekitar satu persen. Dari 100 kasus positif, bisa satu yang meninggal. Mayoritas terjadi karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti LSL, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia.
Penyakit cacar monyet sudah ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional (PHEIC) oleh World Health Organization (WHO) pada Juli 2022. Sehingga, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi penularan.
Penularan cacar monyet dapat melalui droplet berupa dahak atau bersin atau liur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.
Pilihan Editor: Dua Pasien Cacar Monyet di Tangsel Membaik, Klaim Tak Ada Kontak Erat ke Orang Lain