Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan kotak suara dengan bahan kertas karton menuai kontroversi. Komisi Pemilihan Umum dikritik karena penggunaan kotak suara dari karton dinilai rawan rusak. Bahkan sebagian warganet menyebut kotak suara itu terbuat dari kardus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua KPU Arief Budiman menampik kritik tersebut. Arief mengatakan banyak negara menggunakan jenis kotak suara tersebut.
"Saya pernah datangi negara-negara penyelenggara pemilu di hampir semua benua, di Afrika, Eropa, Asia," kata dia di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Sabtu, 15 Desember 2018.
Menurut Arief, di sejumlah negara bahkan menggunakan kotak karton yang bahannya lebih tipis. Dia mengatakan tidak ada masalah dalam penggunaan kotak tersebut. "Aman saja," kata dia.
Dia mengatakan kotak suara jenis ini sudah dipakai dalam empat kali pemilihan umum. Dia juga mengatakan bahan dasar kotak tersebut kedap air.
Meski demikian, dia meminta masyarakat dapat memahami makna kedap air. Menurut dia, kotak tersebut dapat bertahan dari percikan air atau terkena air dalam batas yang wajar. "Kalau dimasukan dalam ember ya jelas basah semua," kata dia.