Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Pernah Terjadi Pada 2009, Insiden Juga Terjadi di Malam Akhir Pekan

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang pernah terjadi pada 2009. Kebakaran kemarin juga terjadi pada malam hari dan di akhir pekan.

4 Maret 2023 | 11.37 WIB

Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang saat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Maret 2023. Sebanyak 24 korban luka bakar akibat bencana tersebut membuat Rumah Sakit Koja memindahkan korban yang tidak tertangani ke Rumah Sakit Pusat Pertamina Kby. Baru untuk mendaptkan penanganan yang makssimal. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang saat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Maret 2023. Sebanyak 24 korban luka bakar akibat bencana tersebut membuat Rumah Sakit Koja memindahkan korban yang tidak tertangani ke Rumah Sakit Pusat Pertamina Kby. Baru untuk mendaptkan penanganan yang makssimal. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Depo Pertamina Plumpang kebakaran Jumat malam, 3 Maret 2023 merupakan insiden kebakaran yang kedua kalinya. Sebelumnya, kebakaran hebat juga pernah melanda Depo Pertamina Plumpang pada Minggu malam, 18 Januari 2009 silam. Kedua insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu sama-sama terjadi di malam akhir pekan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kebakaran Pertamina Plumpang pada 2009 berasal dari depo 24 yang menampung sekitar 5.000 kiloliter BBM jenis premium. Pertamina ketika itu mengatakan bahwa kebakaran tersebut telah menyebabkan kerugian hingga sekitar Rp 17 miliar. Sementara korban jiwa akibat insiden itu berjumlah satu orang, yakni petugas keamanan di fasilitas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang 2009 itu disebabkan oleh faktor human error. Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Susno Duaji saat itu menyampaikan bahwa api penyebab kebakaran berasal dari gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel BBM. Percikan api lalu menyambar BBM dan kelalaian ini menyulut kebakaran hebat.

Kala itu, Susno menyebut tim gabungan belum memastikan asal muasal alat pengambil sampel BBM yang berada di dalam tangki nomor 24 yang terbakar. Pihak polisi juga melakukan pengusutan soal penyebab alat pengambil sampel BBM itu ditemukan di TKP. 

Ada kemungkinan, alat pengambil sampel BBM terjatuh ke dalam tangki ketika dipakai atau lupa dibawa oleh petugas.

"Gesekan bisa jadi saat ada pengambilan sampel, tapi bisa juga sebab lain. Masih banyak kemungkinan kenapa ada gesekan," kata Susno Duaji saat itu.

Sementara kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat malam, 3 Februari 2023 masih belum diketahui penyebab pastinya. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran menyatakan pihaknya masih menelusuri penyebab kebakaran di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.

Sejauh ini, belum ada penetapan tersangka maupun dugaan adanya kesalahan manusia atau human error di kejadian ini.

"Belum sampai ke sana, kami pertolongan dulu," kata Fadil usai menggelar rapat darurat dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Pos Koramil Koja, Jakarta Utara, Sabtu dini hari, 4 Maret 2023.

Selanjutnya: Jumlah korban mencapai 17 orang...

Adapun jumlah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang hingga pukul 00.30 WIB, Sabtu, 4 Maret 2023, sudah mencapai 17 orang terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak. Sebanyak 17 korban jiwa kini berada di tempat yang berbeda. Delapan korban di RSUD Tugu Koja dan dua di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuh korban yang sempat ditempatkan di Koramil, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati pukul 00.06 WIB.

Depo Pertamina Plumpang pernah masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award 2018. Global Tank Storage Awards adalah ajang prestisius di industri Unit Penyimpanan (Storage and Terminal), terutama terkait keandalan unit penyimpanan, inovasi peralatan, serta parameter lain.

Menyitir laman Pertamina, Depo Plumpang memiliki throughput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek. Depo Plumpang beroperasi mulai tahun 1974, yang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 kiloliter.

Depo Pertamina Plumpang juga merupakan terminal bahan bakar minyak (BBM) terpenting di Indonesia. Depo Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Saat ini Pertamina Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap, yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

FAJAR PEBRIANTO | ANDRY TRIYANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus