JANGAN pernah pandang remeh kebocoran, apalagi bila yang bolong pipa gas perusahaan besar seperti British Petroleum (BP). Bocornya pipa BP di Pagerungan, Madura, itu tak hanya mengacaukan kegiatan ratusan industri di Jawa Timur, tapi masyarakat Jawa dan Bali pun terancam mengalami pemadaman listrik.
Menurut seorang pejabat BP, kebocoran tersebut sebenarnya telah diketahui sejak 29 Desember tahun lalu. Hanya, karena kerusakannya cukup parah, baru pada 8 Januari silam pipa yang setiap harinya mengalirkan sekitar 160 juta metrik standar kaki kubik gas itu mulai diperbaiki. "Mungkin perlu waktu sekitar 20 hari sebelum pulih kembali," katanya.
Sumber tersebut menambahkan, kerusakan itu sendiri diakibatkan oleh buruknya kualitas pipa yang dipakai. Ia mencurigai pengawasan yang lemah saat pengerjaan serta pengelasan yang buruk, sehingga muncullah bencana. "Bila standarnya ditaati, bisa tahan 30 tahun," tuturnya. Ia tak menjelaskan kapan pipa-pipa yang kini rusak tersebut mulai ditanam.
Akibat gangguan itu, produksi gas dari lokasi Pagerungan berkurang hingga tinggal 100 juta metrik kaki kubik per hari. Padahal kebutuhan konsumen, terutama perusahaan besar seperti PT PLN, PT Gas Negara, dan PT Petrokimia, jauh di atas itu. Petrokimia, misalnya, hanya mendapat suplai 15 juta metrik kaki kubik gas dari kebutuhannya sebesar 60 juta metrik kaki kubik per hari. Akibatnya, bagai deretan kartu domino yang siap jatuh dalam permainan gaple, kebocoran itu akan silih berganti menciptakan beragam masalah bagi rakyat. Jadi, tak hanya ratusan industri di Jawa Timur yang akan berhenti beroperasi.
Akibatnya, "Kami akan kehilangan sekitar Rp 28 miliar bila memang perbaikan itu memerlukan waktu 20 hari," kata Priyanto Wirokaryo, Kepala Humas Petrokimia. Yang mengkhawatirkan, PLN juga tak luput tergilas dampaknya. "Keadaan ini membuat kondisi kelistrikan di Jawa dan Bali menjadi rentan pemadaman," kata Direktur Operasional PLN, Tunggono. Lagi-lagi, masyarakat banyak yang jadi korban.
H. Darmawan Sepriyossa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini