Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaja Sutisna, 50 tahun, sedang terlelap saat kecelakaan kerja terjadi di proyek rel kereta api di Jalan Permata, Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad, 4 Januari 2018, sekitar pukul 05.00. "Saya denger suara keras, dikirain genteng kena angin, kayak panci jatuh," ujar Jaja, yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. "Lalu ada yang teriak ‘Allahu Akbar’."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mendengar suara riuh itu, Jaja buru-buru naik ke lantai atas rumahnya. Di sana dia melihat dengan jelas lokasi proyek tersebut. "Ada sekitar sepuluh pekerja yang selamat, mereka berhamburan," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia juga melihat alat crane yang digunakan dalam konstruksi double-double track itu seakan merosot dan mau jatuh. Belakangan ia baru tahu kecelakaan itu terjadi akibat bantalan rel kereta yang jatuh.
Sekitar pukul 08.00, Jaja melihat polisi datang untuk memeriksa lokasi dan memasang garis polisi. Akibat kejadian itu, empat orang tewas. Sedangkan satu orang pekerja, Zaenal, 37 tahun, keseleo. Empat korban yang tewas adalah Jaenudin, Jana Sutisna, Dami Prasetyo, dan Joni.
Jaenudin dan Dami meninggal di tempat dalam kecelakaan kerja itu. Sedangkan Jana tewas di Rumah Sakit Premier dan Joni tewas di Rumah Sakit Hermina Jatinegara.