Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Keluarga Dukung Ubah Nama JIS Menjadi Stadion MH Thamrin

Cucu MH Thamrin menyatakan keluarganya mendukung usulan mengubah nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin.

10 Juni 2022 | 16.36 WIB

Umat Islam melaksanakan salat id di Jakarta International Stadium (JIS), 2 Mei 2022. Salat id berjemaah ini merupakan yang pertama digelar di JIS. REUTERS/Yuddy Cahya Budiman
Perbesar
Umat Islam melaksanakan salat id di Jakarta International Stadium (JIS), 2 Mei 2022. Salat id berjemaah ini merupakan yang pertama digelar di JIS. REUTERS/Yuddy Cahya Budiman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Cucu MH Thamrin, Astuti Ananta Toer, menanggapi munculnya petisi agar nama Jakarta International Stadium (JIS) diganti menjadi Stadion MH Thamrin. Dia menjelaskan bahwa keluarganya mendukung dan menghargai usulan memberi nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin.

Apalagi, kata dia, melalui cara yang simpatik dengan menarik suara dukungan dari publik melalui petisi online. "Syukur sudah sampai 5.000 lebih penandatangan dalam seminggu. Lebih bersyukur lagi karena MH Thamrin masih diingat, malah jasanya kembali diangkat dalam bidang yang jarang diketahui, yaitu sepakbola Jakarta dan Indonesia," ujar dia dalam keterangannya pada Jumat, 10 Juni 2022.

Meskipun nama MH Thamrin diusulkan senagai pengganti JIS, tapi Astuti mengatakan pihaknya belum ada yang menghubunginya, baik dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun PT Jakarta Propertindo (JakPro). "Yang saya tahu selama ini belum ada," kata dia.

Yang jelas, Astuti melanjutkan, keluarganya mendukung dan mendoakan yang terbaik terkait usulan itu. Namun, semuanya dikembalilkan ke keputusan publik dan Pemerintah DKI Jakarta. "Thamrin menyerahkan hidupnya untuk mengabdi kepada warga dan pemerintah kota, maka wargalah yang paling pertama serta pemerintah kota menimbangnya," tutur dia.

Selain itu, keluarga MH Thamrin mengucapkan terima kasih kepada sejarawan JJ Rizal dan kelompok Betawi yang membuat petisi tersebut. Juga kepada semua orang yang sudah menandatangani petisi untuk mengganti nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin.

"Sangat kami dan keluarga hargai dan layak kita tempatkan Bang JJ Rizal di ring satu dalam usulan ini. Terkait dengan nilai-nilai perintisan MH Thamrin dalam melahirkan Persija dan PSSI di samping membangun jati diri serta rasa percaya diri bangsa yang termarjinalkan dengan sebutan inlander pada tahun 1928-an," ujar Astuti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600



Petisi dibuat sejarawan JJ Rizal

Petisi agar nama Jakarta International Stadium (JIS) diganti menjadi Stadion MH Thamrin dibuat sejarawan JJ Rizal. Petisi dibuat lantaran Rizal menganggap penamaan JIS melanggar UU Nomor 24 tahun 2009 karena menggunakan Bahasa Inggris.

Berdasarkan pantauan Tempo, petisi berjudul itu "Lebih Cocok Nama JIS Menjadi Stadion M.H Thamrin!" dibuat lewat situs change.org. Menurut JJ Rizal, nama Jakarta International Stadium dinilai tidak dapat memacu semangat persepakbolaan nasional lantaran tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif.

Rizal mengatakan nama MH Thamrin dianggap lebih tepat untuk stadion bertaraf internasional itu. "Thamrin adalah pahlawan nasional sekaligus tokoh Betawi, warga asli Jakarta. Lebih jauh lagi Thamrin pun bukan hanya pendiri bangsa yang gibol (gila bola), dalam arti doyan merumput, melainkan juga punya visi sepakbola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan," kata Rizal dalam deskripsi petisi itu.

JJ Rizal menceritakan kisah MH Thamrin yang dahulu berjuang menyuarakan isu sepakbola pribumi yang bermutu namun mengalami diskriminasi. Menurut Rizal, darma bakti dan warisan Thamrin begitu besar kepada sepakbola serta jadi utang budi tak ternilai.

Adapun mereka yang menekan petisi agar nama JIS diganti tersebut mengatakan setuju menggunakan nama tokoh sejarah itu agar masyarakat tidak melupakan sejarah. "Setuju, kita jangan melupakan sejarah," bunyi komentar Donny, seorang pendukung petisi.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus