Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan Chaerudin mengakui Jalan Djuanda di Ciputat sudah tak memadai mengatasi kemacetan lalu lintas sehari-hari. Ruas jalan yang menjadi salah satu akses utama warga komuter di Jakarta itu dinilainya terbilang sempit dibandingkan pertumbuhan volume kendaraan yang melintasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu sebabnya, Chaerudin mengungkapkan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus menjalin koordinasi dengan kepolisian juga Kementerian Pekerjaan Umum dan melakukan evaluasi. "Kami evaluasi terus bersama karena ini kan jalan nasional yang memang sebetulnya kapasitas juga harus besar. Atau minimal, saya setuju juga kalau ada jalan layang," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chaerudin menyatakan penilaiannya itu di antara evaluasi uji coba Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di Kampung Utan, Ciputat Timur. Uji coba lampu merah baru di kawasan padat lalu lints itu sudah memasuki hari ke tiga dari empat hari yang direncanakan. Lampu lalu lintas menggantikan putaran jalan di depan Kampus UIN yang kini ditutup permanen.
Menurut Chaerudin, uji coba menunjukkan mobilitas kendaraan menjadi lebih baik. Dia meyakini itu meski antrean panjang kendaraan terlihat pada Senin pagi mulai dari flyover Ciputat ke arah Lebak Bulus. "Pergerakan memang agak lambat, tapi berjalan," katanya.
Beberapa catatan diberikannya antara lain mengenai ketertiban pengguna jalan di titik traffic light. "Saya masih mengevaluasi sampai besok," kata dia.