Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kemang Masuk Program Revitalisasi Kawasan Strategis

Pemerintah berencana membatasi kendaraan yang masuk ke kawasan Kemang.

10 April 2019 | 00.00 WIB

Jalan Kemang Raya di Jakarta Selatan.
Perbesar
Jalan Kemang Raya di Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Tepatnya di sepanjang Jalan Kemang Raya. Gubernur Anies Baswedan mengatakan, selain menata trotoar, pemerintah akan mengubah pengaturan arus lalu lintas di kawasan itu. Perubahan-perubahan ini diharapkan bisa membuat kawasan Kemang lebih ramah bagi pejalan kaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Untuk penataan itu, pemerintah akan menyiapkan rekayasa lalu lintas baru dan menyediakan kantong parkir di sekitar Kemang. "Kemudian akan disiapkan shuttle bus yang berputar terus-menerus," kata Anies, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Anies menuturkan, kawasan Kemang masuk dalam program revitalisasi kawasan strategis daerah. Program serupa juga akan diterapkan di kawasan Kuningan di Jakarta Selatan serta Cikini dan Senen di Jakarta Pusat. Empat kawasan itu dinilai belum memiliki trotoar yang memadai bagi pejalan kaki. Pemerintah telah menyiapkan anggaran total Rp 175 miliar untuk menjalankan program ini.

Berdasarkan pengamatan Tempo, trotoar di sepanjang Jalan Kemang Raya tidak tertata dengan baik. Lebar trotoar tidak seragam. Bahkan ada beberapa titik yang sama sekali tak memiliki trotoar. Di sisi lain, trotoar yang kondisinya memang baik ternyata digunakan oleh pedagang kaki lima atau untuk parkir kendaraan. 

Anies mengatakan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah menggelar audiensi dengan warga Kemang pada Februari lalu. Dalam audiensi itu, pemerintah telah menampung masukan dari masyarakat. "Nantinya akan dijadikan percontohan penataan kawasan lain di Jakarta," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan penataan Kemang ini akan difokuskan untuk menambah lebar trotoar. Sebab, trotoar di sana hanya memiliki lebar 2 meter di masing-masing sisi jalan. "Nanti kami lebarkan jadi 7 meter," ujarnya. 

Setelah penataan trotoar rampung, kendaraan yang masuk ke kawasan Kemang akan dibatasi. Hanya kendaraan yang memiliki stiker khusus atau kode khusus yang bisa melintas di kawasan itu.

"Stiker hanya diberikan kepada warga yang tinggal di sana," kata Hari. Sedangkan pengunjung Kemang diarahkan memanfaatkan shuttle bus. "Biar orang jalan kaki. Kalau enggak mau capai, pakai shuttle bus."

Rencana pembatasan kendaraan dengan stiker mendapat kritik dari masyarakat. Di antaranya datang dari Dimas Anggara. Menurut dia, rencana pembatasan kendaraan itu sangat tak masuk akal. Sebab, kawasan Kemang saat ini sudah menjadi kawasan bisnis. "Terus pekerja dan pebisnis di sana tidak diperhatikan kebutuhannya, begitu," ujar pria yang sehari-hari bekerja di gerai makanan cepat saji di Jalan Kemang Raya itu.

Ketua Perkumpulan Keluarga Kemang (PKK), Puri, menyatakan dukungan atas rencana penataan kawasan Kemang. Namun ia berharap pemerintah turut memikirkan nasib pedagang dan pengusaha kecil di sana. "Harapannya, masyarakat diberi kemudahan berbagai perizinan usaha di lokasi tersebut jika sudah selesai penataannya," ucap Puri.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Khusus Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, Riri Asnita, mengatakan kondisi trotoar di Kemang banyak yang tidak aman dan nyaman bagi pejalan kaki. "Selain rusak, sebagian trotoar sering digunakan untuk tempat parkir," ujar Riri.

Dengan penataan ini, Riri berharap kondisi itu berubah. Apalagi penataan ini mengusung konsep complete streets. Artinya, desain dan rancangan memperhatikan segala aspek, dari akses transportasi, amannya perjalanan, hingga akses pejalan kaki yang nyaman. "Proyek dimulai Mei ini dan ditargetkan rampung akhir tahun," ujarnya.

Pada masa pemerintahan Anies Baswedan, proyek revitalisasi trotoar pertama yang digarap adalah kawasan Sudirman-Thamrin. Trotoar yang sebelumnya memiliki lebar hanya 3 meter sekarang menjadi 8-10 meter. Selain bentuknya yang lebih modern, trotoar ini rapi dan ramah bagi penyandang disabilitas. Trotoar juga dilengkapi dengan sudut-sudut untuk bersantai dan berkesenian.

INGE KLARA SAFITRI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus