Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi -Pengamat Tata Kota dari Universitas Tri Sakti, Yayat Supriatna menyebut Kota Bekasi kini menempati kota terpadat ke-3 di seluruh Indonesia menggeser dua kotab besar lainnya, Bandung dan Medan.
Hal itu terungkap dalam Paparan Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro di Seminar Nasional Pembangunan Kota dan Wilayah Berkelanjutan di Universitas Trisakti kemarin.
Baca : Kota Bekasi Targetkan Tiga Rumah Sakit Anyar Beroperasi Tahun Ini
"Data ini semakin mempertegas kepada kita bahwa komposisi kota kota metropolitan telah berubah," kata Yayat ketika dikonfirmasi Tempo di Bekasi, Rabu, 27 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut data Bappenas, kata dia, jumlah penduduk di Kota Bekasi mencapai 2,7 juta jiwa, di bawah Kota Surabaya yang mencapai 2,8. Adapun data dari Badan Pusat Statistik setempat, penduduk Kota Bekasi per tahun 2017 mencapai 2.873.484 atau menyamai penduduk Surabaya versi Bappenas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tantanganya adalah bagaimana pengelolaanya agar keberlanjutannya sehingga tidak merusak daya dukung lingkungannya dan kehidupan makin berkualitas," ujar dia.
Kota Bekasi yang menjadi kota terpadat ketiga menurut dia, sangat membutuhkan prasarana dan sarana dasar pelayanan perkotaan. Baik dari sisi kebutuhan air minum, sanitasi dan masalah persampahan. "Masalah yang sangat mendesak saat ini adalah persoalan konektifitas dengan kota utama (Jakarta) terkait transportasi," kata dia.
Simak pula :
NJOP Melejit, Warga dan DPRD Kota Bekasi Memprotes
Tetapi jika nanti double double track kereta api selesai dan LRT selesai serta jalan tol elevated terbangun, Bekasi, kata dia, akan menjadi kota pilihan terdekat dengan Jakarta karena mudah diakses dengan publik transport.
"Aspek lain adalah persoalan pendatang ke Kota Bekasi yang terus bertambah, karena wilayah sekitarnya merupakan kawasan industri khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi," ujar dia. Karena itu, masalah permukiman padat akan menjadi tantangan sendiri termasuk masalah genangan karena sistem drainase perkotaan belum maksimal.