SUARA Ki Dalang Subronto Sindhucarito, 34, yang lantang tiba-tiba sumbang. Tokoh Arjuna dan Sembodro pun terlepas dari tangannya. Terakhir, Ki Dalang menyandarkan kepalanya di kotak wayang, lemas. Pesinden dan para penabuh gamelan, kecuali seorang penabuh bonang, juga ikut-ikutan seperti terkena sihir. Pertunjukan wayang kulit dengan lakon Srikandi Belajar Memanah di Desa Bandaran - sekitar 18 km dari Solo - itu pun terhenti. Sudah tentu, penonton terheran-heran. "Ini pasti ada yang sengaja mengganggu, ' kata Widosularso, 58, yang tengah punya hajat menyunatkan anaknya, 22 September lalu. Suasana ketakutan memang sempat mencekam. Apalagi sewaktu Ki Dalang dan anak buahnya berjalan terhuyung-huyung menuju kebun, dan kemudian muntah-muntah. Tapi dengan muntah itu, kunci persoalan terungkap. Mereka rupanya mabuk karena memakan gadung, sejenis umbi beracun. Sebelum mendalang, Subronto berpesan kepada tuan rumah agar dibuatkan perkedel. Itu makanan kegemarannya, yang selalu dilahap supaya pertunjukan yang dibawakannya bertambah semarak. Rupanya, para juru masak yang mendapat order kilat salah comot. Gadung kecil-kecil yang ada di dapur dikira mereka kentang, karena memang agak mirip. Setelah semua yang keracunan diberi penawar air kelapa hijau dan minum kopi, dua jam kemudian pertunjukan bisa dilanjutkan. Padahal, sebelwmnya, tuan rumah dan Subronto sendiri sempat menuding lelembut (makhluk halus) sebagai yang punya ulah. sehingga sesajen ditambah dan kemenyan dibakar lebih banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini