Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan anak selama pandemi Covid-19. Selain untuk menguatkan tulang dan gigi, vitamin ini juga membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak rentan terkena penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter spesialis anak Yuni Astria pada live Instagram Cerita Cantika di Cantika.com, edisi spesial Hari Anak Nasional; Anak Sehat, Anak Kuat, Jumat, 23 Juli 2021 mengatakan, salah satu cara terbaik untuk membantu tubuh membentuk vitamin D adalah berjemur di bawah sinar matahari. Di Indonesia, dengan sinar matahari yang ada sepanjang tahun, mestinya tidak terlalu menyulitkan. Namun kenyataannya banyak orang Indonesia yang mengalami defisiensi vitamin D.
“Berjemur ini memang membentuk vitamin D yang paling baik tapi faktornya banyak sekali, mulai dari usia, warna kulit, daerah, cara berpakaian sehari-hari,” kata dia. “Memang yang cenderung berpakaian tertutup lebih rentan defisiensi,” dia menambahkan.
Selain pakaian, faktor wilayah juga ikut menentukan. Menurut Yuni, beberapa jurnal menyebutkan bahwa untuk di wilayah Jakarta, disarankan berjemur selama 15 menit dari pukul 11.00 hingga 13.00. Ini juga berlaku untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Berjemur sebaiknya dilakukan setidaknya tiga kali dalam seminggu.
“Selama 15 menit cukup untuk memenuhi vitamin D 600 IU. Kalau jam 9 beda lagi, bisa dilakukan 25 menit,” kata dia.
Selama berjemur tak perlu membuka sebagian besar area tubuh. “Area yang terlihat nggak usah semua badan, cukup wajah, kedua lengan sama kaki,” jelas Yuni. “Kalau ada sunblock SPF 15 lebih baik,” dia menambahkan.
SPF berfungsi melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet atau UV. Selain menggunakan SPF, Yuni juga menyarankan memastikan indeks UV yang aman sebelum berjemur dengan menggunakan aplikasi khusus. Jika indeks UV di bawah tiga, maka aman untuk berjemur.
Selain berjemur, vitamin D juga bisa didapatkan dari makanan seperti makanan laut terutama ikan salmon dan telur, serta suplemen.
Yuni menekankan pentingnya asupan vitamin D karena orang Indonesia banyak mengalami defisiensi. Namun, dia juga mengingatkan agar jangan berlebihan. “Banyak juga yang sampai ribuan (IU), itu over. Nggak bagus juga untuk metabolisme tubuh,” ujarnya.
Selain vitamin D, anak juga membutuhkan nutrisi lengkap meliputi asupan makronutrien yang seimbang seperti karbohidrat, lemak, serta protein. Sedangkan mikronutrien meliputi mineral seperti zinc serta kalsium dan vitamin, yang meliputi vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin K dan lainnya. Selain itu, jangn lupa mengonsumsi air putih untuk memastikan anak selalu terhidrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SITI HAJAR SUWARDI