Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kini Ada Layanan Sepeda Motor Listrik di Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Soekarno-Hatta mengoperasikan layanan sepeda motor listrik. Bagaimana cara menggunakannya?

21 Februari 2022 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II mulai mengoperasikan layanan sepeda motor listrik (eMoped) di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kendaraan listrik ini dioperasikan untuk membantu mobilitas pekerja atau komunitas di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Executive General Manager of Adjacent Business Angkasa Pura II Yado Yarismano, Senin 21 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yado mengatakan eMoped yang disiapkan oleh Voy ini berbasis sharing dan dapat digunakan oleh umum.“eMoped yang merupakan alat transportasi baru di Bandara Soekarno-Hatta ini berbasis sharing, di mana siapa pun dapat menggunakan secara bergantian oleh umum,” kata Yado.

Yado menjelaskan penggunaan sepeda motor ringan roda tiga berbasis listrik (eMoped) ini didukung melalui aplikasi, mulai dari pengaktifan hingga monitoring penggunaan.

Menurut Yado, alat transportasi berbasis sharing dengan teknologi informasi ini mendukung penerapan smart airport di Bandara Soekarno-Hatta.

Yado menambahkan saat ini telah ditetapkan stasiun eMoped di Bandara Soekarno-Hatta sebagai titik awal dan akhir penggunaan eMoped yaitu di kawasan Transit Oriented Development (TOD), area perkantoran dan Terminal Kargo, dalam waktu dekat menyusul akan dibuka di Terminal 3.

“Keberadaan eMoped ini fokus utamanya adalah membantu mobilitas pekerja atau komunitas di Bandara Soekarno-Hatta sehingga kami menetapkan tiga jalur eMoped yaitu area TOD - perkantoran - Terminal Kargo," ujar dia.

Sebagian pekerja datang ke bandara melalui TOD yang berada di area belakang bandara, untuk kemudian menuju area perkantoran, Terminal Kargo serta Terminal 3. Kini, mereka bisa memanfaatkan e-moped yang juga mendukung physical distancing di tengah pandemi ini.

“eMoped ini juga bisa digunakan oleh masyarakat umum yang ingin mencoba menggunakan kendaraan listrik di area bandara,” jelas Yado.

Adapun jarak antara stasiun dengan menggunakan e-moped berkisar 3-5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari satu stasiun ke satu stasiun lainnya. 

AP II memastikan pengguna eMoped di Bandara Soekarno-Hatta ini juga harus memenuhi ketentuan antara lain menggunakan helm dan memiliki SIM C. Sementara, kecepatan maksimal dari eMoped ini adalah 25 km/jam. 

“Melalui eMoped ini kami berharap penggunaan kendaraan bermotor konvensional di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta dapat berkurang,” ujar Yado.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan eMoped merupakan langkah perseroan  mewujudkan bandara ramah lingkungan dengan menerapkan konsep eco-green airport.

"Kami telah memiliki rencana induk (masterplan) penerapan konsep eco-green airport guna memastikan keseimbangan antara aktivitas operasional kebandarudaraan dengan keberlanjutan (sustainability)," kata Awaluddin.

Awaluddin meyakini kegiatan operasional kebandarudaraan bisa dan harus sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan guna mewujudkan bandara ramah lingkungan. "Pengurangan emisi gas karbon di lingkungan bandara adalah salah satu fokus AP II,” ujarnya.

Pengurangan emisi gas karbon di bandara AP II ini diharapkan mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen di Indonesia pada 2030 dan juga sejalan dengan program Global Net Zero Carbon Emission 2050 dari Airport Council International (ACI).

Salah satu program dalam mengurangi emisi gas karbon di bandara AP II adalah melalui penggunaan berbagai transportasi berbasis listrik.

“Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia, kami tetapkan sebagai lokasi pilot project pengembangan ekosistem transportasi berbasis listrik, sebelum nantinya ekosistem serupa dikembangkan juga di bandara-bandara AP II lainnya,” ungkap Awaluddin.

Sejalan dengan pengembangan ekosistem moda transportasi listrik, Bandara Soekarno-Hatta telah mendukung penggunaan kendaraan listrik antara lain taksi listrik, bus listrik, golf car di dalam terminal penumpang, sepeda listrik (e-bike) untuk di dalam terminal dan segway. 

Operasional sepeda motor listrik tersebut tentunya juga diikuti dengan pembangunan infrastruktur pendukung di Bandara Soekarno-Hatta seperti misalnya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).

JONIANSYAH HARDJONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus