Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LI Pok Ni namanya. Perempuan 42- ta-hun itu berjualan es sirup di Kam-pung Kosambi, Tangerang. Kulitnya sawo matang dan matanya lebar. Hanya nama Pok Ni yang jadi tanda dia berdarah Tionghoa. ”Saya lahir di si-ni,” katanya. ”Tapi mengurus surat-surat masih selalu dipersulit.” Bukan nada prihatin, melainkan lebih kental amarah yang terasa dalam kata-katanya itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo