Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sebanyak 12.649 pendidik dan 171.998 peserta didik tidak memiliki perangkat elektronik yang memadai untuk mengikuti pembelajarn jarak jauh.
Sebagian bantuan dari Jakarta Intercultural School (JIS) diberikan kepada guru dan siswa SMA Tunas Indonesia, Kalideres.
Untuk mengikuti program ini, kolaborator perlu mendaftar dan mengikuti petunjuk lanjutan di laman corona.jakarta.go.id/ksbbpendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan, selama masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), semua siswa mendapat akses setara dalam pembelajaran jarak jauh. Namun memang, dalam pelaksanaan metode pembelajaran ini, Dinas Pendidikan menemukan sejumlah kendala. Di antaranya soal ketersediaan fasilitas penunjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan catatan pemerintah DKI, sebanyak 12.649 pendidik dan 171.998 peserta didik tidak memiliki perangkat elektronik yang memadai untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Tidak jarang peserta didik berbagi penggunaan gawai dengan anggota keluarga lain. Padahal penggunaan gawai secara bersama-sama ini dapat mengganggu proses penyampaian materi pelajaran.
Atas dasar itu, pemerintah DKI Jakarta meluncurkan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Pendidikan. Tujuannya, membantu penyediaan gawai bagi siswa dan guru yang tidak memiliki gawai untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. "Program ini dilatarbelakangi perubahan proses belajar-mengajar karena kondisi pandemi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meluncurkan program KSBB di balai kota, pekan lalu.
Untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, sebelumnya pemerintah DKI menjalankan sejumlah program. Misalnya menyediakan JakWIFI dan memberikan bantuan paket data. Anies menjelaskan, melalui KSBB, pemerintah provinsi bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan kepada siswa dan guru.
"Pemprov DKI Jakarta berupaya memfasilitasi siapa pun ikut berkontribusi,” kata Anies. “Melalui platform KSBB Pendidikan, penyaluran menjadi lebih mudah, terintegrasi, tepat sasaran, dan merata."
Caranya pun mudah, kolaborator hanya perlu mendaftar dan mengikuti petunjuk lanjutan di laman corona.jakarta.go.id/ksbbpendidikan. Dalam program ini, Pemerintah Provinsi DKI juga bekerja sama dengan empat lembaga yang menjadi mitra resmi pengumpulan donasi, yakni Aksi Cepat Tanggap (ACT), Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Human Initiative, dan Yayasan Rumah Zakat.
"Ini bentuk gotong royong dalam aksi konkret," kata Anies lagi. Apalagi kolaborator yang membantu juga bisa memilih jenis bantuan sesuai dengan kriteria kebutuhan penerima.
Hingga saat ini jumlah gawai yang terkumpul siap didistribusikan sebanyak 1.208 unit. Peserta didik penerima gawai akan mendapat “Kartu Internet Belajar Jakarta”, berupa kartu perdana berisi kuota Internet untuk melengkapi gawai agar langsung dapat digunakan. Selain itu, terdapat fitur JakWIFI sehingga penerima gawai bisa langsung menginstal aplikasi JAKI untuk dapat mendukung proses belajar menggunakan jaringan Internet secara gratis.
Salah satu kolaborator KSBB yang sudah menyalurkan bantuannya adalah Jakarta Intercultural School (JIS). JIS berbagi 45 laptop, tablet, dan smartphone. "Ini adalah cara JIS dalam menghadirkan harapan dan masa depan bagi dunia pendidikan kita di masa yang menantang ini,” ujar Head of School JIS, Tarek Razik. Adapun beberapa bantuan dari JIS diterima oleh guru dan siswa dari SMA Tunas Indonesia, Kalideres, Jakarta Barat.
Selain JIS, Telkomsel menyerahkan 100 unit gawai atau smartphone, 1 paket data Bulk 700 GB, dan 50 ribu perdana MBJJ melalui program KSBB. "Sebagai bentuk dukungan kami terhadap proses kegiatan belajar-mengajar," kata Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir.
INGE KLARA | ANTARA
Kolaborasi untuk Kelancaran Belajar
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo