Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Indransyah, 52 tahun, salah satu korban penipuan investasi minyak goreng oleh Rika Fatmawati mengaku mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar. "Saya telah menjual rumah saya buat modal investasi," ujarnya kepada TEMPO, Jumat 10 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indra menuturkan, dana Rp 1,5 miliar yang telah ia setorkan ke Rika tersebut miliknya dan uang teman-temannya yang ia ajak bergabung sebesar Rp 400 juta. "Ada 11 teman saya yang titip uang ke saya," ujarnya.
Indra, yang mengenal Rika karena dulu pernah bertetangga saat masih tinggal di Perumahan Total Persada, merinci dari Rp 1,5 miliar itu ia investasikan untuk minyak goreng dan sisanya untuk kopi dan mie instan.
Indra yang kini tinggal di Perumahan Kuta Bumi, Kecamatan Pasarkemis ini menuturkan, awalnya istrinya yang ikut investasi sembako ke Rika itu pada 2019. Modal yang disetorkan saat itu hanya Rp 1,5 juta untuk 10 karton minyak goreng.
Tahun pertama bisnis minyak goreng lancar, Indra yang mendukung sepenuhnya istrinya itu menambah modal dengan cara menjual rumah. Semakin lama, uang pembelian minyak goreng semakin besar karena keuntungan yang besar. "Uangnya gak pernah saya ambil, uangnya saya puter terus," tuturnya.
Enam bulan lalu, Indra menyewa ruko di dekat rumahnya seharga Rp 35 juta. Rencananya dia akan mengisi ruko itu dengan minyak goreng, mie instan dan kopi yang dipasok dari Rika. Namun, ruko belum diisi, kasus penipuan investasi minyak goreng ini terkuak. "Belum menikmati untung malah buntung," kata Indra.
Saat ini, Indra berencana menjual dua unit rumahnya lagi untuk mengembalikan uang 11 temannya yang turut menjadi korban penipuan investasi minyak goreng ini.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: