Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Korea Selatan Luncurkan Satelit Militer Perdana

Satelit komunikasi militer pertama Korea Selatan berhasil diluncurkan dengan roket perusahaan teknologi antariksa asal Amerika Serikat, SpaceX. Satelit bernama ANALIS-II itu diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan diri Korea Selatan dalam melawan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

22 Juli 2020 | 00.00 WIB

Roket Falcon 9 buatan SpaceX yang membawa satelit ANALIS-II.  spacex.com
Perbesar
Roket Falcon 9 buatan SpaceX yang membawa satelit ANALIS-II. spacex.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Satelit komunikasi militer pertama Korea Selatan berhasil diluncurkan dengan roket perusahaan teknologi antariksa asal Amerika Serikat, SpaceX.

  • Satelit bernama ANALIS-II itu diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan diri Korea Selatan dalam melawan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

  • DAPA menyatakan peluncuran satelit itu menjadikan Korea Selatan sebagai negara ke-10 di dunia yang memiliki satelit komunikasi khusus militer.

FLORIDA – Satelit komunikasi militer pertama Korea Selatan berhasil diluncurkan dengan roket perusahaan teknologi antariksa asal Amerika Serikat, SpaceX. Satelit bernama ANALIS-II itu diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan diri Korea Selatan dalam melawan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Pihak Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) dalam sebuah pernyataan kemarin menyatakan Roket Falcon 9 buatan SpaceX yang membawa satelit tersebut meluncur dari Stasiun Angkatan Udara Tanjung Canaveral di Florida, Amerika Serikat.

SpaceX, perusahaan milik taipan Elon Musk, mengkonfirmasi satelit itu dikerahkan sekitar 32 menit setelah lepas landas pada Senin petang waktu setempat.

DAPA menyatakan peluncuran satelit itu menjadikan Korea Selatan sebagai negara ke-10 di dunia yang memiliki satelit komunikasi khusus militer. Satelit itu berfungsi untuk menyediakan jalur komunikasi militer secara permanen dan aman.

Satelit itu diperkirakan akan mencapai orbitnya sekitar 36 ribu kilometer dalam dua pekan, dan militer Korea Selatan akan mengambil alih sistem itu pada Oktober mendatang setelah pengujian.

Seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Korea Selatan, seperti dikutip berita Yonhap, berharap satelit itu bisa meningkatkan kemampuan operasional militer negara itu.

Korea Selatan dan Amerika Serikat adalah sekutu keamanan. AS menempatkan 28.500 tentara di negara itu setelah perang Korea berakhir pada 27 Juli 1953. Tapi hubungan mereka menjadi tegang dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh perbedaan dalam pendekatan mereka ke Pyongyang, dan tanggung jawab pembagian biaya militer.

L AL JAZEERA | SITA PLANASARI AQUADINI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus