Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Krisis Air karena Kali Bekasi Tercemar, Ini Kata Warga Bekasi

Sekitar 51 ribu pelanggan PDAM Tirta Patriot dan PDAM Tirta Bhagasasi di Kota Bekasi mengalami krisis air setelah Kali Bekasi tercemar berat.

13 Agustus 2018 | 09.50 WIB

Kali Bekasi dengan latar belakang apartemen di Kota Bekasi. Tempo/Ali Anwar
Perbesar
Kali Bekasi dengan latar belakang apartemen di Kota Bekasi. Tempo/Ali Anwar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Sekitar 51 ribu pelanggan PDAM Tirta Patriot dan PDAM Tirta Bhagasasi di Kota Bekasi mengalami krisis air setelah Kali Bekasi tercemar berat. Kondisi sungai itu dilaporkan mirip Kali Item, yaitu airnya menghitam dan baunya menyengat. 

Baca: Kali Bekasi Bau Seperti Kali Item, PDAM Stop Pasokan Air 

Akibat kondisi air baku yang tak layak itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot terpaksa menghentikan produksinya. Suplai air bersih kepada 46 ribu pelanggannya pun distop.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena kandungan limbah di dalam air baku tidak bisa diurai," kata Juru bicara PDAM Tirta Patriot, Uci Indrawijaya kepada Tempo, Ahad, 12 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, warna air Kali Bekasi menghitam, dan baunya sangat menyengat, serta kandungan logamnya cukup tinggi. Meskipun masih ada suplai dari Kalimalang, limbah yang terkandung tak bisa diurai. "Suplai dari Kalimalang tak bisa ditambah, karena prioritas ke Jakarta untuk persiapan Asian Games," kata Uci.

Uci mencatat jumlah pelanggan yang tak mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM Tirta Patriot mencapai 31 ribu, terdiri dari pelanggan di Bekasi Utara dan Bekasi Barat. Pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi mencapai 20 ribu. "PDAM Tirta Bhagasasi tak bisa produksi karena bahan baku dari kami," ujar dia.

Baca: Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

Seorang pelanggan di Wiswa Asri, Bekasi Utara, Yakop Sinaga membenarkan bahwa air PDAM mati. Bahkan, pasokan air dari perusahaan pelat merah tak mengalir sejak Sabtu siang. "Kami kecewa, karena tidak ada konfirmasi dari PDAM penyebab matinya ini," kata dia.

Ia mengatakan, terpaksa menggunakan air yang diambil dari tanah menggunakan jet pump. Namun, setiap kali menyalakan, harus menunggu sekitar satu jam.

"Karena harus mancing lebih dulu, itu butuh waktu sejam," kata bapak satu anak ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi mengatakan, timnya telah mengambil contoh air di beberapa titik Kali Bekasi untuk diperiksa kandungannya. Menurut dia, hasil uji laboratorium paling cepat keluar sepekan ke depan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus