Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor -Kepala Kepolisian Sektor Nanggung, Ajun Komisaris Asep Saefudin menceritakan sebelum kejadian longsornya Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor, wilayah setempat diguyur hujan sejak sore.
“Kita dapat kabar Minggu 12 Mei 2019 malam sekitar pukul 21.00, kalau Gunung Pongkor longsor, setelah sebelumnya lokasi itu diguyur hujan dari sore hingga maghrib,” kata Asep, Selasa 14 Mei 2019.
Baca juga : Tambang Emas Gunung Pongkor Longsor, Jumlah Korban Versi Polisi
Namun, lanjut Asep, mengingat lokasi yang terbilang curam dan cuaca yang masih diguyur hujan maka evakuasi baru dilakukan keesokan harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lokasi ini memang rawan longsor, makanya disebut tebingan blok longsoran, karena curam sekali lokasinya kemiringan hampir tegak lurus,” kata Asep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asep mengatakan, petugas gabungan baru tiba keesokan harinya yakni Senin 13 Mei sekitar pukul 08.00 pagi. “Sekitar pukul 09.30 kita temukan tiga penambang, satu dalam keadaan meninggal,” kata Asep.
Selang beberapa jam, lanjut Asep, sekitar pukul 12.00 petugas kembali menemukan lima penambang satu dalam keadaan meninggal empat selamat.
“Jadi total dua meninggal enam selamat,” kata Asep. Asep mengatakan, semua penambang yang meninggal diduga sedang berada diluar lubang.
Baca juga : Longsor Gunung Pongkor 5 Gurandil Tewas, Ini Kata Bupati Bogor
“Yang di dalam lobang justru yang selamat, karena didalam lobang itu mereka bisa berlindung, hanya saja saat dikeluarkan dalam kondisi lemas karena sudah 15 jam didalam lobang,” kata Asep.
Sebelumnya, akibat diguyur hujan sejak sore, Gunung Pongkor mengalami longsor pada Minggu 12 Mei 2019 malam. Delapan penambang menjadi korban dan tertimbun longsor, dua diantaranya ditemukan tewas.