Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda ingin merasakan kekuatan dan ketangkasan tinju tanpa risiko hidung patah olahraga piloxing bisa jadi pilihan. Piloxing ialah gerakan yang menggabungkan Pilates dan gerakan tinju dalam latihan interval tinggi. Piloxing ternasuk program kebugaran yang unik dan cukup populer di masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendiri piloxing ialah seorang penari asal Swedia yang berawal dari gagasannya menemukan cara bagi wanita untuk mendapatkan citra diri yang kuat dan seksi. Solusinya adalah membuat latihan yang menggunakan sarung tangan dan gerakan tinju untuk mengencangkan lengan, sambil menggabungkan fleksibilitas latihan pilates. Selain itu, piloxing memberikan latihan interval yang menyenangkan namun menantang yang mencakup gerakan tarian yang menyenangkan dan seksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Instruktur Piloxing Sistya Windasari mengatakan dengan menggabungkan dua elemen aktivitas yakni pilates dan boxing disinergikan dengan latihan kardio maka efeknya akan terasa pada otot. "Piloxing adalah olahraga cardio yang menggabungkan boxing, dance tanpa sepatu. Cukup pakai sarung tangan yang ringan agar gerakan tangan lebih efektif," ucap Sistya saat ditemui di Fun Sport Session yang diadakan Uniqlo Jumat 28 Februari 2020.
Instruktur Piloxing Sistya Windasari, saat ditemui di Fun Sport Session with Uniqlo di Jakarta, Jumat 28 Februari 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Menurut Sistya dengan gabungan latihan piloxing bisa membentuk otot tubuh dan bagian tubuh mana yang ingin dikencangkan serta membakar kalori. Olahraga ini bisa dilakukan rata-rata seminggu tiga kali latihan.
"Maksimal latihan piloxing biasanya 45 menit sampai 1 jam, baik itu latihan di lantai maupun core repetisi. Yang paling penting kita tahu kondisi badan kita, sebab olahraga ini tidak direkomendasikan kalau fisik lagi sangat lelah dan kurang tidur," ucapnya.
Selain itu, sebelum fokus latihan piloxing, Anda juga disarankan untuk mengetahui riwayat olahraga yang sudah sebelumnya. Perlu dipahami untuk tidak melakukan olahraga jika dalam keadaan cedera.
"Intinya kenali badan baru tahu apa yang bisa dilakukan mau tetap latihan atau berhenti. latihan dilakukan satu jam sebelum makan dengan waktu menyesuaikan kemampuan diri. Selama latihan juga hindari dehidrasi dengan cukup minum air putih," pungkasnya.