Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

LIPI dan ITB Gotong Royong Bantu Hilangkan Bau Busuk Kali Item

LIPI dan alumnus ITB membantu pemerintah DKI memasang nano bubble untuk menghilangkan bau di Kali Item.

1 Agustus 2018 | 08.40 WIB

Dua alat Plasma Nano Bubbler hasil kerja sama antara LIPI bersama Ikatan Alumni ITB yang akan dipasang di Kali Sentiong dan Kali Item, Kemayoran Jakarta Pusat, pada Selasa, 31 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza
Perbesar
Dua alat Plasma Nano Bubbler hasil kerja sama antara LIPI bersama Ikatan Alumni ITB yang akan dipasang di Kali Sentiong dan Kali Item, Kemayoran Jakarta Pusat, pada Selasa, 31 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pengawasan dan Penataan Hukum Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Mudarisin mengatakan kadar oksigen air di Kali Sentiong, atau warga kadang menyebutnya Kali Item, yang tadinya hanya 0,9 meningkat menjadi 2,03 setelah dipasang nano bubble.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penambahan kandungan oksigen dalam air itulah yang mengurangi bau busuk sungai di dekat Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat, tersebut.

"Adanya nanobubble dan aerator membantu menambah oksigen di air supaya (air sungai) tidak bau," kata Mudarisin, seperti dikutip Koran Tempo terbitan Rabu, 1 Agustus 2018.

Mudarisin menjelaskan, saat ini baru satu nano bubble yang dipasang di Kali Item—begitu sebutan masyarakat untuk Kali Sentiong—sehingga tak cukup untuk mengalirkan oksigen.

Panjang kali yang ditutupi jaring 1.000 meter. Sedangkan satu nano bubble hanya mampu menangani bau tak sedap hingga radius 20 meter.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) pun datang membantu pemerintah DKI. Kedua lembaga itu bekerja sama memasang dua alat plasma nano bubble di Kali Sentiong setelah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air serta UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI.

"Tahap pertama dua unit, berikutnya ditambah tiga dan lima unit. Jadi total akan ada 10 unit," ujar Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto, di pinggir Kali Sentiong, Selasa, 31 Juli 2018.

Menurut Anto, alat tersebut tak hanya akan menghilangkan bau tak sedap, tapi juga mampu mengembalikan kualitas air Kali Sentiong. Bakteri yang ditaburkan di sungai pada pekan lalu tak akan efektif menghilangkan bau tanpa pasokan oksigen yang cukup.

”Kalau tidak ada (oksigen), bakteri pengurai tidak bisa bekerja.”

Anto berharap banyak pihak, termasuk swasta, ikut membantu pengadaan mesin tersebut karena dibutuhkan sekitar 20 alat plasma nano bubble untuk mempercepat pembersihan kali.

Bau busuk di Wisma Atlet memang sudah berkurang kemarin setelah beberapa upaya yang dilakukan pemerintah DKI.

Sebelumnya, ketika Tempo datang ke tempat yang sama pada 23 Juli lalu, bau tak sedap menusuk tajam. Kini bau tak sedap tercium hanya ketika angin berembus. Bau busuk pun hilang seketika setelah angin berlalu.

Di area Wisma Atlet disiapkan tenda-tenda putih yang akan menjadi ruang makan para atlet Asian Games XVIII yang akan berlaga pada 18 Agustus-2 September mendatang.

Pada salah satu area, bau busuk Kali Item digantikan aroma rumput dan tanah dari taman di depan tenda. Tapi, sesaat kemudian, bau busuk tiba bersama angin.

Menurut pekerja proyek Wisma Atlet, Rahmatulloh, bau kali tak begitu menyengat lagi setelah dipasangi jaring jenis waring.

Apalagi tenda didesain tanpa celah sehingga bau tak sedap sulit tembus. "Nanti dipasang AC dan pewangi ruangan. Jadi enggak kecium (bau busuk kali) kalau di dalam (tenda makan)," ujarnya.

Sejumlah upaya memang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghilangkan bau tak sedap Kali Sentiong yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Wisma Atlet.

Dari mulai pemasangan jaring, nano bubble, hingga aerator. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun membantu dengan menggelontorkan air Kali Baru ke Kali Sentiong.

Terakhir, pada pengujung pekan lalu, Kali Item diberi mikroorganisme lactobacillus, bakteri yang mampu menekan bakteri penghasil bau busuk.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus