Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Terkait peristiwa tebing longsor, Camat Jagakarsa Alamsyah menduga ada kelalaian pihak pengembang dalam proses pembangunan Perumahan Melati Residence, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turap perumahan setinggi 12 meter tersebut longsor hingga menutup saluran penghubung atau PHB Kali Setu dan luapannya menyebabkan sedikitnya 300 rumah terendam banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kelalaian jelas ada karena perumahan dibangun tepat di bantaran kali," kata Alamsyah saat meninjau banjir di Ciganjur dan longsor di sekitar Perumahan Melati Residence, Ahad, 11 Oktober 2020.
Alamsyah menuturkan semestinya perumahan tersebut tidak dibangun berbatasan langsung dengan kali. Sebabnya, pemerintah mempunyai aturan batas sepadan kali hingga 20 meter. "Perumahan ini melanggar batas aturan itu."
Selain itu, pengembang perumahan juga wajib bertanggung jawab atas kematian warga karena tertimpa material longsor. Warga yang tewas rumahnya tepat di bawah tebing perumahan yang longsor. "Nanti akan ada investigasi dan meminta pertanggungjawaban pengembang," ujarnya.
Baca juga : Korban Banjir di Ciganjur Jakarta Selatan Khawatir Kondisi Air Semakin Tinggi
Warga RW2 Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan telah mengingatkan perumahan Melati Residence untuk memperbaiki dinding turap yang rusak di atas saluran penghubung atau PHB Kali Setu, sebelum terjadi longsor pada Sabtu, 10 Oktober 2020.
"Dua bulan lalu pernah ditegur sama ketua lingkungan dan warga sini agar pengembang memperbaiki tebing yang retak," kata Yuzak Alfathan, 24 tahun, korban banjir imbas longsor Melati Residence di lokasi pengungsian. "Tapi tidak diperbaiki."
Ia mengatakan perkampungan di bawah perumahan Melati Residence sebelumnya juga pernah banjir karena sebab yang sama. Sekitar 10 tahun lalu, tebing di sisi lain perumahan longsor hingga menutup saluran PHB Kali Situ yang berbatasan langsung dengan perumahan.
"Karena kali tertutup longsor jadi air meluap ke rumah warga. Kalau kali tidak tertutup longsor, perkampungan di tempat kami tidak pernah banjir."