Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra mengancam menduduki Gedung Rektorat jika tuntutan membatalkan secure parking atau pengaturan parkir di kampus ditolak. Menurut dia, mahasiswa UI menilai uji coba sisten parkir baru itu pada 15-31 Juli 2019 malah menimbulkan kemacetan di beberapa akses masuk kampus.
"Kami merasa ini harus dikaji ulaag oleh Rektorat karena banyak dampak lalu lintas yang tidak diperhitungkan," ujar Manik di Kampus UI, Kota Depok, hari ini, Senin, 15 Juli 2019.
Gabungan BEM UI telah melakukan dua kali unjuk rasa menentang kebijakan secure parking di kampus UI, yakni pekan lalu dan hari ini. Pada demonstrasi yang pertama, isu yang disorongkan bersifat umum yaoitu mengenai kebijakan UI yang dinilai menyalahi asas pemerintahan yang baik selain mengawal pemilihan rektor.
Dia menerangkan kemacetan parah terjadi ketika hari pertama uji coba secure parking. Apalagi jika sudah memasuki masa perkuliahan mahasiswa UI.
Manik menjelaskan pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB ketika secure parking mulai diujicoba kepadatan kendaraan tidak bisa lagi terkontrol. Maka akhirnya sekitar pukul 08.00 secure parking di pintu akses ke UI tersebut kembali dibuka.
Menurut mahasiswa UI angkatan 2015 itu, BEM UI masih menunggu dokumen yang disebut Rektorat sebagai landasan untuk penerapan kebijakan secure parking. Dokumen tersebut berisi analisis dampak lalu lintas serta perjanjian kerja sama UI dengan pengelola secure parking. Kampus UI juga memberikan alasan lain, yaitu ada perda Kota Depok. yang mengatur
"Apakah pernah ada instruksi dari pemerintah Kota Depok? Itu semua informasi yang kami tunggu," ucap mahasiswa UI dari Fakultas Kesehatan Masyarakat tersebut.
IRSYAN HASYIM
"Kami merasa ini harus dikaji ulaag oleh Rektorat karena banyak dampak lalu lintas yang tidak diperhitungkan," ujar Manik di Kampus UI, Kota Depok, hari ini, Senin, 15 Juli 2019.
Gabungan BEM UI telah melakukan dua kali unjuk rasa menentang kebijakan secure parking di kampus UI, yakni pekan lalu dan hari ini. Pada demonstrasi yang pertama, isu yang disorongkan bersifat umum yaoitu mengenai kebijakan UI yang dinilai menyalahi asas pemerintahan yang baik selain mengawal pemilihan rektor.
Dia menerangkan kemacetan parah terjadi ketika hari pertama uji coba secure parking. Apalagi jika sudah memasuki masa perkuliahan mahasiswa UI.
Manik menjelaskan pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB ketika secure parking mulai diujicoba kepadatan kendaraan tidak bisa lagi terkontrol. Maka akhirnya sekitar pukul 08.00 secure parking di pintu akses ke UI tersebut kembali dibuka.
Menurut mahasiswa UI angkatan 2015 itu, BEM UI masih menunggu dokumen yang disebut Rektorat sebagai landasan untuk penerapan kebijakan secure parking. Dokumen tersebut berisi analisis dampak lalu lintas serta perjanjian kerja sama UI dengan pengelola secure parking. Kampus UI juga memberikan alasan lain, yaitu ada perda Kota Depok. yang mengatur
"Apakah pernah ada instruksi dari pemerintah Kota Depok? Itu semua informasi yang kami tunggu," ucap mahasiswa UI dari Fakultas Kesehatan Masyarakat tersebut.
IRSYAN HASYIM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini