Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes melitus atau diabetes adalah kondisi kronis yang terjadi ketika pankreas tidak cukup menghasilkan insulin, hormon untuk mengontrol kadar gula darah. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya riwayat keluarga, obesitas, dan kondisi pre-diabetes. Sering mengonsumsi makanan manis juga bisa meningkatkan risiko diabetes.
Lalu, apakah buah-buahan yang manis bisa menyebabkan diabetes? Belum tentu benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Boldsky, buah-buahan dapat memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan dalam bentuk vitamin, karbohidrat, dan mineral penting, juga serat. Namun, buah-buahan yang memiliki kadar gula tinggi dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan jika dimakan berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi bagi orang pradiabetes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, orang sehat tidak perlu khawatir memakan buah. Penyakit diabetes tipe 2 tidak akan datang hanya karena mengkonsumsi buah-buahan setiap hari. Hal yang perlu diingat adalah kontrol porsi.
Porsi buah yang direkomendasikan tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas seseorang. Untuk orang dengan aktivitas sedang, berikut rekomendasinya.
Anak 2--3 tahun: 1 cangkir
Anak 4--8 tahun 1--1,5 cangkir
Anak 9--13 tahun: 1,5 cangkir
Remaja perempuan 14--18 tahun: 1,5 cangkir
Remaja laki-laki 14--18 tahun: 2 cangkir
Perempuan 19--30 tahun: 2 cangkir
Perempuan di atas 30 tahun: 1,5 cangkir
Laki-laki di atas 19 tahun: 2 cangkir