Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mari Jo Makang

1 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti rumah makan Minang, restoran Minahasa amat populer dan mudah ditemui di luar Sulawesi Utara. Karena itu, saat berada di sana, restoran yang kita kunjungi harus memiliki kekhususan. Entah itu keaslian bumbu, keelokan pemandangan, entah sekadar atmosfer jalanan.

Gardenia Restaurant
Kakaskasen II Tomohon, Sulawesi Utara

Gardenia adalah tempat yang tepat untuk melepas penat. Terletak di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, restoran ini dikelilingi kebun bunga dan sayur organik seluas tiga hektare, dengan pemandangan tak terhalang ke Gunung Lokon.

Pemiliknya adalah pasangan Bernadeth Ratulangi dan suaminya, dokter forensik Leonard Sam Ratulangi, kerabat pahlawan Sam Ratulangi. Sang istri adalah pemilik katering pertama di Manado. Namanya dikenal luas di kalangan pakar kuliner, seperti William Wongso, Tuti Sunardi, dan chef hotel bintang dari berbagai negara. Mereka kerap datang untuk bertukar ilmu dan menginap di salah satu dari 12 cottage di sana.

Untuk menjamu tamu dari luar negeri, Bernadeth mau tidak mau menyediakan masakan internasional. Tapi keahlian utamanya adalah masakan Minahasa. Daging sate ayam rica yang disajikan sangat empuk dengan bumbu yang meresap. Coba juga perkedel milu (jagung) yang sangat renyah. Gardenia juga menggelar kursus masakan Minahasa dengan perjanjian.

Rumah Makan Ragey
Jalan 17 Agustus Talikuran Lingkungan 5 Kecamatan Kawangkoan, Minahasa

Anda tidak akan melewatkan rumah makan ini jika ke Kawangkoan, 46 kilometer dari Manado. Di depannya ada patung tangan memegang dua tusuk sate babi ukuran jumbo. Kota kelahiran fotografer legendaris Mendur bersaudara ini memang dikenal sebagai tempat asal ragey—nama sate itu—dan rumah makan ini yang melahirkannya.

Ukuran daging di sini lebih besar tiga-empat kali daripada sate biasa. Resepnya ternyata sederhana: babi direndam dengan perasan lemon cui dan garam selama lima jam, baru dibakar. Ketika rumah makan dibuka sekitar 25 tahun lalu, tusuk satenya jauh lebih panjang. "Sekitar setengah lengan," ujar sang pemilik restoran, Meva Lomboan Tarandung. Tapi ia tak bisa seroyal itu lagi karena harga daging semakin mahal.

Selain menyediakan ragey, rumah makan ini menyediakan aneka hidangan "ekstrem", seperti paniki (kelelawar), RW (anjing), dan ular patola (piton) santan. Sesekali ada kawok (tikus hutan)—jika petani langganan mereka lancar menyuplainya. "Kami tak mau beli sembarangan di pasar karena tak tahu asalnya dari mana," ujar Donna Ratubanua, pegawai restoran.

Jalan Roda
Pasar '45, Manado

Jalan Roda—biasa disingkat Jalrod—dijuluki "DPRD tingkat IV". Konon, pemerintah bisa dijatuhkan dari sini. Semua calon wali kota dan calon anggota legislatif pun mampir jika ingin menggalang dukungan.

Asalnya tempat ini adalah jajaran warung yang menyelip di gang sebuah kompleks pertokoan. Untuk mengambil hati warga Jalrod, di atas gang pun dipasang atap. "Sementara warung di tempat lain digusur," ujar Indra Franky Kaawoan, warga Manado.

Dari tukang hingga pejabat, komunitas dari semua etnis bisa berjam-jam nongkrong di Jalrod tanpa sekat, menikmati kopi setengah—kopi dicampur susu kental manis—serta pisang goroho dan balele, yang disantap dengan sambal roa.

Tak hanya sekadar ngopi. Di sejumlah pojok, bapak-bapak meriung bermain catur, halma, dan gaple. Seorang pedagang menyorot batu akik dari bawah, bercuap-cuap tentang keindahannya. Dan, pada hari tertentu, Anda bisa menghadiri acara diskusi politik dan seni.

Rumah Makan Ho-ho
Jalan Boulevard Tondano, Minahasa

Tondano terletak di tepi danau terbesar di Sulawesi Utara, yang bernama sama. Berjarak sekitar 40 kilometer dari Manado, ibu kota kecamatan Minahasa ini adalah tempat yang tepat untuk menikmati kuliner perairan darat.

Di sepanjang Jalan Boulevard Tondano, yang diapit kompleks persawahan luas, berjejer rumah makan yang menyediakan menu yang sulit ditemukan di tempat lain: ikan payangka dan sate kolombi. Ikan payangka adalah ikan mungil endemis Danau Tondano.

Kolombi adalah keong sawah berukuran besar. Teksturnya kenyal, rasanya gurih, sangat pas jika dioles rica. Hewan ini dipercaya berkhasiat menguatkan tulang. "Anak tak akan bongkok bila makan ini," ujar Feni Sendiparuntu, pemilik rumah makan Ho-ho. Klaim ini tentu tak ada bukti ilmiahnya.

Restoran milik Feni adalah salah satu yang paling ramai dikunjungi. "Tempatnya bersih dan pelayanannya bagus," kata seorang pelanggan, Temi Katopo, dosen Universitas Negeri Manado, yang terletak di kota ini. Selain hidangan khas Tondano di atas, menu favorit pengunjung adalah mujair woku dan bebek bumbu RW. Anda bisa mengunjunginya mulai pukul 9 pagi hingga 10 malam.

City Extra Seafood Restaurant
Jalan Raya Tanawangko Kalasey, Minahasa, Sulawesi Utara

Restoran ini adalah salah satu tempat favorit untuk mencicipi ikan laut khas Minahasa. Menu andalannya ikan bakar rica dan woku belanga. Tapi mereka juga menjual ragam seafood, seperti udang, cumi, lobster, dan kepiting, dengan harga berkisar Rp 50-600 ribu per kilogram. "Makanan laut mereka selalu segar," ujar pakar kuliner Minahasa, Bernadeth Ratulangi, merekomendasikan.

City Extra berada di Kalasey, segaris dengan Pantai Malalayang, sekitar 15 menit perjalanan dari Manado Town Square. Kapasitasnya 460 orang dengan parkir yang lapang. Dari semua tempat duduk, pengunjung bisa menikmati pemandangan laut lepas dan gunung Manado Tua. Tempat yang sangat cocok untuk bersantap ramai-ramai.


Glosarium

Makang:
Makan. Sama seperti di Sulawesi Selatan, mereka menambahkan huruf "g" di akhiran "n".

jo:
Bisa berarti saja atau kerap hanya imbuhan tak bermakna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus