Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sejak eksperimentasi seni di awal 1970-an, sastra Indonesia makin jauh dari realisme.
Sastrawan berusaha menemukan realitas-realitas lain yang terus berlangsung hingga sekarang.
Sejarah sastra Indonesia modern tidak pernah lepas dari perkembangan sastra global.
SEJAK 1970-an, satu masa yang disebut eksperimental di awal Orde Baru, realisme dalam sastra dan bahkan mungkin dalam seni pada umumnya mulai terdesak ke pinggiran. Paham yang demikian memasuki wilayah di luar kesenian dengan mengikuti aturan main tambahan yang membuatnya—dalam istilah Pierre Bourdieu—menjadi heterodoks, mempunyai doksa atau semacam aturan main yang lebih dari satu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo