Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina melarang mobil Tesla memasuki kompleknya dengan alasan kekhawatiran keamanan atas kamera yang dipasang pada kendaraan, demikian Reuters melaporkan, Jumat, 19 Maret 2021.
Langkah tersebut adalah bentuk terbaru dari pengawasan Cina terhadap produsen mobil listrik Amerika Serikat di tengah ketegangan dengan Washington. Para analis mengatakan itu mirip dengan tindakan Washington terhadap perusahaan telekomunikasi Cina, Huawei, dengan mengutip keamanan nasional.
Pembatasan militer Cina di Tesla muncul ketika pejabat senior negara tersebut dan AS mengadakan pertemuan yang kontroversial di Alaska. Ini adalah interaksi pertama kedua negara sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
“Saya kira waktu pengumuman tersebut pasti direncanakan,” kata Ian Bremmer, presiden di perusahaan konsultan Eurasia Group.
Saham Tesla berakhir naik 0,3 persen setelah jatuh sebanyak 4,4 persen selama perdagangan.
Baca juga: Dihadang AS, Huawei Dirikan Unit Bisnis Pengembangan Mobil Pintar
Produsen mobil listrik AS mendapat dukungan kuat dari Shanghai ketika membangun pabrik luar negeri pertamanya di sana pada tahun 2019. Sedan Model 3 yang ramping dari Tesla adalah kendaraan listrik terlaris di negara itu sebelum diambil alih oleh Wuling Hong Guang Mini EV yang jauh lebih murah.
Larangan tersebut membuat pemilik untuk memarkir Tesla di luar properti militer, dan masyarakat setempat diberitahu minggu ini, kata kedua sumber tersebut, menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.
Bloomberg sebelumnya melaporkan langkah tersebut.
Pavel Molchanov, seorang analis di Raymond James & Associates, mengatakan pembatasan terbaru pada Tesla sangat mirip dengan permusuhan pemerintah AS terhadap Huawei karena kekhawatiran Beijing dapat memiliki akses ke infrastruktur telekomunikasi AS.
“Kalaupun kekhawatiran itu dibesar-besarkan, bisa menimbulkan dislokasi bagi perusahaan yang terkena dampak langsung,” ujarnya.
Secara terpisah, Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah Cina membatasi penggunaan mobil Tesla oleh personel di militer, perusahaan milik negara di industri sensitif, dan agensi utama.
Baca: Tesla Siapkan Produk Murah Buatan Cina
Tidak segera jelas apakah tindakan tersebut diterapkan pada semua fasilitas semacam itu. Langkah itu dilakukan setelah tinjauan keamanan pemerintah terhadap kendaraan Tesla, kata laporan itu, mengutip orang-orang yang mengetahui upaya tersebut.
Tesla menjual 147.445 mobil di Cina tahun lalu, atau 30 persen dari total pengirimannya, meskipun persaingan tumbuh dari pesaing domestik seperti Nio Inc dan Geely.
Kantor Informasi Dewan Negara Cina dan Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kementerian pertahanan Cina tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mobil dan Kamera
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produsen mobil telah melengkapi lebih banyak kendaraan dengan kamera dan sensor yang menangkap gambar lingkungan sekitar mobil. Kontrol tentang bagaimana gambar-gambar itu digunakan dan ke mana mereka dikirim serta disimpan adalah tantangan yang muncul dengan cepat untuk industri dan pembuat peraturan di seluruh dunia.
Mobil Tesla memiliki beberapa kamera eksternal untuk membantu pengemudi memarkir, berpindah jalur, dan fitur lainnya.
Kepala Eksekutif Elon Musk sering berbicara tentang nilai data yang diambil kendaraan Tesla dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi mengemudi otonom.
Tesla Model 3 dan Model Y juga memiliki kamera di kaca spion untuk keselamatan pengemudi namun dinonaktifkan secara default.
“Cina memiliki berbagai alat - beberapa langsung, beberapa tidak langsung - untuk memberatkan perusahaan asing seperti Tesla. Tekanan bisa datang dari arah manapun, dengan alasan apa pun, kapan pun,” kata Michael Dunne, kepala eksekutif konsultan ZoZo Go.
Regulator Cina mengatakan pada bulan Februari bahwa pejabat pemerintah telah bertemu dengan perwakilan dari Tesla atas laporan konsumen tentang kebakaran baterai, akselerasi yang tidak terduga, dan kegagalan dalam pembaruan perangkat lunak over-the-air.
Bos Tesla dijadwalkan untuk berbicara secara online pada hari Sabtu, 20 Maret 2021, di pertemuan ekonomi global tahunan di Beijing yang disebut Forum Pembangunan Cina. Acara tersebut melibatkan para pejabat Tiongkok.