Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Melihat Penataan Tanah Abang Besok, Ini Rencana Anies Baswedan

Para pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mengokupasi trotoar Tanah Abang akan diberi tempat berdagang oleh Anies Baswedan di Jalan Jatibaru Raya.

21 Desember 2017 | 18.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ojek pangkalan memenuhi pinggir trotoar di dekat Stasiun Tanah Abang yang menyebabkan badan jalan hanya tinggal sepertiga. 24 November 2017. Dewi Nurita/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memulai penataan kawasan Pasar Tanah Abang besok, Jumat, 22 Desember 2017. Salah satu agendanya adalah menutup Jalan Jatibaru Raya, dekat Stasiun Tanah Abang, selama 10 jam sejak pukul 08.00 WIB setiap hari.

Untuk menyaksikan penataan Tanah Abang di hari pertama, Anies Baswesan berencana pergi ke sana bersama Wakil Gubernur Sandiaga Uno menggunakan angkutan umum. "Besok saya dan Bang Sandi akan ikut naik komuter (kereta commuter line) pagi-pagi," katanya di Balai Kota DKI, Kamis, 21 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BacaBegini Konsep Anies Baswedan Menata Kawasan Tanah Abang

Anies Baswesan mengumumkan tahap pertama konsep penataan kawasan Tanah Abang dilakukan besok. Dalam konsep penataannya, Anies memastikan trotoar 100 persen menjadi hak para pejalan kaki. Para pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mengokupasi trotoar akan diberi tempat berdagang di salah satu jalur Jalan Jatibaru Raya.

Jalur tersebut merupakan arah menuju Jalan Kebon Jati dan akan ditutup pukul 08.00-18.00 WIB. Sebanyak 400 pedagang juga diberikan tenda gratis oleh Dinas UKMP DKI.

Penutupan juga berlaku di jalur menuju Jatibaru flyover. Nantinya, jalur akan dipakai bus Transjakarta yang mengangkut penumpang dari stasiun menuju Blok G, F, A, dan B Pasar Tanah Abang. Sebanyak 10 single bus lower entry akan beroperasi non-stop pada jam operasional yang telah ditentukan.

Untuk pejalan kaki yang membutuhkan ojek, Anies Baswedan mengatakan, telah menyiapkan lahan bagi ojek pangkalan dan ojek online untuk mangkal yang tak jauh dari stasiun. "Keluar stasiun belok kiri 150 meter."

Anies Baswedan meyakini, konsep tersebut mendatangkan rasa nyaman bagi siapapun. Pasalnya, konsep itu memfasilitasi setiap orang yang berada di kawasan itu. "Kita tidak melakukan dalam tanda kutip penertiban. Yang dilakukan adalah fasilitasi. Lain dengan penertiban diusir," ujarnya.

Menurut Anies Baswedan, solusi yang hendak ia berikan adalah memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk berkembang. Ia tidak ingin mendatangkan solusi yang hanya menguntungkan atau merugikan sebagian orang di Tanah Abang. "Tentu tidak sempurna, tapi difasilitasi semua kami lakukan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus