Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Adu Tangguh di Jalan Raya

Di sela kesibukan menjalani pekerjaan dan aktivitas harian, para penggemar olahraga bersepeda meluangkan waktu untuk memacu road bike alias sepeda balap mereka di jalanan dalam kota hingga lintas provinsi. Mereka berlatih serius menempuh jarak ratusan kilometer dalam sehari, memiliki pelatih sendiri, juga menyetel ulang sepeda agar sesuai dengan postur tubuh untuk meningkatkan performa dan menghindari cedera. Mereka menggunakan sepeda canggih dan ringan dengan harga mencapai ratusan juta rupiah demi menggenjot prestasi dan gaya hidup. Fenomena kemunculan pesepeda balap amatir di jalan-jalan perkotaan juga kian marak di tengah pandemi Covid-19. Mereka pun mencatatkan prestasi mengayuh sepeda lewat berbagai aplikasi pelacak aktivitas olahraga.

 

17 Juli 2021 | 00.00 WIB

Pesepeda road bike melintasi jalur khusus sepeda di Jambi, 6 Juni 2021./ANTARA/Wahdi Septiawan
Perbesar
Pesepeda road bike melintasi jalur khusus sepeda di Jambi, 6 Juni 2021./ANTARA/Wahdi Septiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Para penggemar road bike menjalani latihan serius bak atlet untuk menggenjot kemampuan mengayuh jarak jauh.

  • Pandemi Covid-19 tak menghalangi para penggemar sepeda, terutama road bike, untuk terus berolahraga.

  • Menyetel ukuran sepeda sesuai postur tubuh bisa menambah kenyamanan bersepeda jarak jauh dan mengurangi risiko sakit atau cedera.

LINTASAN jalan raya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, menjadi salah satu jalur tetap dan arena latihan sepeda Marika Nurmagitta. Mengendarai sepeda balap alias road bike Cervelo R5 berwarna hitam, Marika meluncur dari rumahnya pada pukul 5 pagi. Dia biasa bersepeda sejauh 60 kilometer selama dua-tiga jam. "Muter-muter saja di rute itu. Jalannya memang lumayan enak buat road bike," katanya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus