Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mengeduk Uang Dari Gunjingan Koran

Koran tabloid mingguan national enquirer yang terkenal gosipnya baru-baru ini diputus oleh pengadilan untuk membayar sejumlah uang (us$ 1,6 juta) kepada carol henry kissinger di restoran. (sel)

2 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU alinea, dalam koran tabloid mingguan National Enquirer, Selasa 2 Maret 1976, bakal memberikan uang US$ 1,6 juta kepada Carol Burnett -- bila ia tidak dituntut oleh permintaan banding dalam waktu dekat. Alinea berisi 65 kata itu selengkapnya berbunyi begini: Hitung-hitung, setiap kata dalam alinea itu berharga $ 24.615,38. Sementara di pengadilan, E.D. Bronson, pengacara bintang komedi Carol, mencincang-cincang alinea tersebut dan menyatakan: hanya bagian At a Wshington restaurnt yang benar. Lainnya dikatakan sebagai omong kosong. National Enquirer memang bermaksud menceritakan acara makan malam di restoran Rive Gauche, Washington, 26 Januari tahun itu. Brian Walker, penulisnya, mungkin tidak mengira gosip yang ditiupkannya akan berlarut-larut sampai ke pengadilan 5 tahun kemudian. "Sesudah membaca artikel itu saya marah. Ya, marah sekali. Kemudian. saya menenangkan diri . . . Kemudian saya telepon pengacara saya . . . Saya katakan saya akan menuntut. Ya, saya menuntut," cerita Carol Burnett dengan kalimat terhenti-henti. Tanggal 8 April 1976 berkas perkaranya masuk pengadilan. Dalam tuntutannya, Carol minta ganti rugi US$ 5 juta untuk "penderitaan lahir batin" yang dirasakannya, ditambah US$ 5 juta lagi "sebagai hukuman" dan US$ 250 "ongkos administrasi pengacara". Tuntutan lebih Rp 6¬ milyar itu bahkan dianggapnya masih terlalu kecil. "Sebab tulisan itu akan ada terus sampai saya mati," alasannya. "Dan orang akan membayangkan saya seorang pemabuk." Burnett memang sangat mengkhawatirkan hal ini, mengingat kedua orang tuanya dahulu meninggal akibat alkohol. National Enquirer, beroplah 5 juta eksemplar, kemudian meralat dan minta maaf 13 April 1976. Brian (Mike) Walker dipecat --mengingat National Enquirer bisa dianggap majalah yang tidak dikejar-kejar deadline dan cukup punya waktu buat mengecek kebenaran berita. Konon editor itu sebetulnya sudah diingatkan juga oleh Gregory Lyon, reporternya. Menurut Gregory, yang sekarang bekerja sebagai reporter televisi di San Francisco, ia memang tidak dapat memastikan kebenaran cerita itu. Gregory hanya bisa membuktikan bahwa pada malam tersebut baik Burnett maupun Henry Kissinger berada di Rive Gauche, restoran terpandang di Washington. Keduanya berjumpa, dan beberapa makanan pencuci mulut (dessert) diedarkan. William Masterson, pengacara National Enquirer sendiri, malah mengkritik pernyataan maaf yang hanya memperkuat kesalahan koran gosip tersebut. Sementara itu baik pengacara Burnett maupun sebagian juri berkata, "Tentunya Enquirer tahu tulisan itu salah. Kenapa dimuat juga?" Bukan berarti Masterson tidak berjuang membela Enqairer. Pengacara ini bahkan memakai Amandemen Nomor 1 sebagai senjata. Tambahan Undang-Undang Dasar AS itu berbunyi: Freedom of Religion, speech, the press, and assemly. Kebiasaan menuntut denda nampak sudah melembaga di California. Namun bukan berarti peradilan berjalan lancar. Kasus Burnett yang berlarut-larut hingga 5 tahun ini malah bisa jadi contoh. "Ini membuktikan tidak berjalannya sistem, bahkan untuk persoalan sesederhana itu sekalipun," kritik televisi NBC. Sebab sebenarnya waktu ini ada lebih enam penuntut Enquirer lainnya yang masih menunggu. Bintang film Shirley Jones dan Marty Ingels, suaminya, sudah menghabiskan 50 ribu dollar dan menanti 1« tahun untuk gugatan mereka. "Tetapi kami yakin, lima setengah tahun lagi baru berhasil," kata Shirley, yang merasa ditulis sebagai orang gila. ENQUIRER memang tersohor gosipnya. Bintang lain, Rory Calhoun, yang juga menuntut, konon digossipkan mengidap kanker. Karena itu kalangan mahasiswa dan reporter muda tidak banyak yang bersimpati kepada mingguan ini. Umumnya malah menyukurkan. "Koran brengsek harus diberi pelajaran," kata mereka rata-rata. Tetapi ibu-ibu, yang merupakan mayoritas pembacanya, berkata, "Kebenaran berita tidak penting bagi kami. Yang penting enak dibaca." Pemimpin redaksinya sendiri, lain Calder, nampak tak gentar menghadapi keputusan pengadilan itu. Ia menolak bicara dengan reporter. "Pekerjaan kami adalah mengusahakan artikel yang menarik, informatif dan akurat untuk pembaca. Dan kami akan terus melanjutkannya," katanya. Menunggu selama lima tahun, Burnett memang mendapat publikasi besar-besaran. Tak kurang dari Henry Kissinger sendiri yang menyatakan kepada pers bahwa perjumpaannya dengan Burnett malam tersebut berlangsung secara manis. Gubernur California Edmund G. Brown Jr. dlkabarkan menelepon dan mengharap Burnett sukses dalam pengadilan. Terutama kalangan televisi nampak melebih-lebihkan peristiwa ini. Pelawak Johnny Carson bahkan terus terang melibatkan pengadilan tersebut dalam acara nasional 'Tontonan Malam Ini.' California termasuk salah satu dari 28 negara bagian di AS yang mengizinkan masuknya kamera ke ruang sidang. Dalam kasus pengadilan sipil lain, tak banyak kamera yang datang. Tetapi kasus Carol Burnett melawan Enquirer benar-benar telah dimanfaatkan -- mungkin karena yang maju bintang terkenal. Terutama pada televisi NBC, berita ini bahkan terasa lebih menonjol daripada gentingnya suasana di Polandia. Selama lebih satu jam siaran tv nasional ini menyajikan seluk-beluk kerja Enquirer yang acakacakan dan berbagai reaksi atas kemenangan Burnett. Sebaliknya kalangan koran, tak banyak yang membesar-besarkan peristiwa ini. Los Angeles Times bahkan hanya menulis pendek untuk melengkapi sebuah foto Burnett yang besar. Meskipun Herald Exominer antara lain juga menekankan bahwa kemenangan Burnett mendorong para bintang lain untuk menuntut. Oleh orang Enquirer, peristiwa ini ditanggapi secara kompak. Mereka tidak mau menjawab wawancara televisi. Seorang wartawannya bahkan berusaha menutup lensa kamera tv NBC yang mencoba membuka tanyajawab dengan dia. Seorang wartawan senior lain dihadang dan ditanya, apakah Enquirer akan menjadi lebih hati hati setelah kasus ini. Dari jendela mobilnya, wartawan tua tersebut mengeluarkan wajahnya yang keheranan. "Hati-hati? Saya tidak mengerti maksud anda. Saya pikir andalah yang seharusnya lebih hati-hati!" teriaknya setengah memaki. Ini memang peristiwa yang bisa menggetarkan bulu kuduk kalangan pers. Joe Hamilton, suami Burnett yang menemani istrinya pada hari keputusan pengadilan tersebut, berkata: "Saya yakin ini bisa menjadi peringatan bagi pers yang suka sensasi. Tapi sama sekali tidak menakutkan pers yang baik." Benarkah? Ternyata tidak. "Ini akan memberi akibat yang mencemaskan bagi semua koran, majalah dan pemancar berita," komentar James Goodale dari New York Times. Jim Manus, penyiar senior telcvisi CBS, bahkan mengatakannya suatu hal yang membahayakan. Rupanya hal ini telah membuat kemerdckaan pers di Amerika menjadi pertanyaan. Sebab, meski sering terjadi kasus menuntut pers, sukses seperti yang diperoleh Burnett sebenarnya termasuk jarang: bagi Enquirer sendiri baru sekali ini dalam umurnya yang 28 tahun. Selain menggunakan dalih Amandemen Pertama, pengacara Enquirer pun telah memakai 'hak rakyat untuk tahu' dalam usahanya membela kliennya. Sayang alasan ini terpatahkan oleh pengacara Burnett --yang bertanya tentang apakah yang ingin diketahui oleh rakyat. Tentunya rakyat ingin tahu hal yang benar. Ataukah hal yang semata-mata bohong besar? tanyanya. Untuk itu Burnett sendiri bahkan mengaku telah mengikuti kursus jurnalistik ke University of California Los Angeles (UCLA). Tahun 1955, pernah juga terjadi hal demikian atas majalah Confidential. la dituntut Robert Mitchum dan Heiress Doris Duke. Akibatnya memang fatal. Majalah beroplah 4,1 juta eksemplar itu menyusut jadi 300.000 saja - bahkan akhirnya gulung-tikar tahun 1969. Kejadian seperti ini bisa juga menimpa Enquirer: sejumlah ahli sudah menduga majalah ini tidak punya asuransi untuk menghadapi tuntutan libel seperti ini. Meski sejak semula Burnett menuntut ganti rugi 10 juta dollar, E.D. Bronson, pengacaranya, masih menyatakan paling tidak 1,5 juta dollar harus dituntut dari Enquirer. Menurut dia, majalah tersebut punya kecenderungan mendakwa para bintang sebagai gemar mabuk-mabukan. Sebagai contoh ia kemukakan judul cerita sampul Enquirer 2 Maret 1976 itu: Hari-hari Bing Crosby di atas Botol. Demikian pula dalam edisi minta maaf 13 April 1976: Dunia Eksklusif Joan Kennedy: Bertahun-tahun bersama alkohol. Sebelas orang juri yang memutus perkara itu, bukan tidak mungkin ikut terpengaruh hiruk-pikuk pemberitaan. Ini terlihat dari kabar bahwa mereka lebih banyak berdebat mengenai jumlah denda daripada kenyataan siapa yang salah -- seakan kesalahan sudah jelas pada si majalah. Eloise Williams, salah seorang juri, mengakui pembicaraan mengenai keputusan hanya makan waktu 6 jam. Sisanya, selama hari kedua, habis untuk merundingkan besarnya denda. Dan ini berpangkal pada usul juri lain -- Valerie Terrell -- agar besarnya denda berkisar antara US$ 250.000 hingga US$ 2 juta. Keterangan dari bendahara Enquirer menyatakan: besarnya keuntungan tabloid itu sekitar 1« juta dollar setahun. Berdasar ini lalu diputuskan untuk menghukum Enquirer dengan denda 1,3 juta dollar ditambah ganti rugi "kerusakan mental" yang diderita Burnett sebesar US$ 300.000. Bagi Burnett sendiri, dikatakan, yang pentin adalah prinsipnya. "Diberi satu dollar dan uang bensin saja sebenarnya saya sudah puas. Yang penting saya benar," katanya. Sebelum itu ia berkata: "Rasanya seperti saya mengandung lima tahun dan bayi itu cantik sekali!" ketika ditanya bagaimana perasaannya. Menurut Masterson, sebenarnya tidak ada bukli bahwa Burnett menderita tekanan batin akibat tulisan itu. Dalam sidang Burnett memang menyatakan, ia terpukul dan menangis akibat Enquirer. Tapi nyatanya, menurut Masterson, dalam tempo hanya sepuluh hari kemudian Burnett berhasil menyelesaikan program spesial buat televisi berjudul Sills and Burnett at the Met. Konon sangat lucu, dan merupakan mahakarya baginya. Mana ada orang yang menderita tekanan batin bisa membanyol demikian bagus? Maklum saja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus